Tekan Emisi Karbon, Jababeka Targetkan 100.000 Mangrove di Pantai Utara Bekasi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 05 Agustus 2025 | 10:12 WIB
Tekan Emisi Karbon, Jababeka Targetkan 100.000 Mangrove di Pantai Utara Bekasi
Jababeka Ecoweek 2024 merealisasikan penanaman 50.000 bibit pohon mangrove.

Suara.com - PT Jababeka Tbk melalui program tahunan Jababeka Ecoweek 2025, yang merupakan kelanjutan dari rangkaian kegiatan Jababeka Ecoweek sebelumnya, kembali menggandeng berbagai pihak untuk mendorong aksi kolektif dalam menjaga lingkungan dan memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan Industri Jababeka. 

Tahun lalu, kegiatan Jababeka Ecoweek 2024 merealisasikan penanaman 50.000 bibit pohon mangrove jenis Rhizophora secara bertahap di Pantai Bahagia, sebagai bentuk perlindungan pesisir dari abrasi, banjir rob, serta penciptaan green belt yang mendukung kualitas lingkungan dan mitigasi perubahan iklim. 

Melanjutkan lokasi yang sama dengan tahun sebelumnya, penanaman mangrove tahun ini kembali difokuskan di Pantai Bahagia, Muara Gembong, namun dengan skala kolaborasi dan target penyerapan karbon yang lebih besar.

Dengan tema “Green Coasts, Stronger Future: Empowering Communities through Mangrove Conservation”, kegiatan tahun ini bertujuan memperkuat green belt pesisir sebagai pelindung alami dari abrasi, peredam angin kencang, serta benteng terhadap dampak perubahan iklim. 

Inisiatif ini juga mendukung target nasional Indonesia Carbon Neutral 2060, yaitu komitmen pemerintah untuk mencapai keseimbangan antara emisi karbon yang dilepaskan dan yang diserap oleh ekosistem pada tahun 2060 demi mengatasi krisis iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.

“Penanaman mangrove ini bukan sekadar seremoni tahunan, tapi merupakan bagian dari strategi jangka panjang kami dalam membangun kawasan industri yang resilien terhadap perubahan iklim. Kami ingin membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan bisa berjalan beriringan. Melalui kolaborasi dengan para tenant, komunitas lokal, dan pemerintah, kami berharap green belt pesisir yang kami bangun ini bisa menjadi warisan ekologis yang melindungi wilayah pesisir sekaligus memberdayakan masyarakat,” ujar Vega Violetta, Direktur PT Jababeka Infrastruktur, Selasa (5/8/2025).

Sebagai bagian dari rangkaian Jababeka Ecoweek 2025, Jababeka menggandeng Preserve Foundation sebuah komunitas peduli lingkungan yang dibentuk oleh mahasiswa aktif President University — untuk menghadirkan dua program yang melibatkan peran generasi muda dalam isu lingkungan.

Kegiatan tersebut meliputi penanaman 1.000 pohon di kawasan Jababeka Botanical Garden pada 20 Juni 2025, serta seminar bertajuk “Exploration in Environment for Better Future” pada 22 Juli 2025. Seminar ini menjadi forum kolaboratif yang mempertemukan mahasiswa, komunitas, dan praktisi lingkungan untuk berbagi wawasan dan mendorong aksi nyata demi keberlanjutan. 

Pada tahun ini, Preserve Foundation turut menghadiri Seremonial Penanaman Mangrove Jababeka Ecoweek 2025. Preserve Foundation menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini yang memiliki arti penting tidak hanya sebagai upaya pelestarian lingkungan. Tetapi juga sebagai kontribusi nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir serta habitat alami fauna domestik. 

Baca Juga: Jababeka Bangun Ekosistem Investasi dan Komunitas Global Lewat Festival Budaya Jepang

“Preserve Foundation melihat potensi besar dari hutan mangrove sebagai penopang ekonomi kreatif berbasis pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif. Kami berkomitmen untuk terus menjalin kolaborasi strategis bersama Jababeka dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan peran aktif generasi muda sebagai agen perubahan lingkungan. Melalui sinergi yang kuat, kami optimis gerakan pelestarian ini dapat menjadi gerakan kolektif yang tumbuh secara berkelanjutan dan berdampak luas bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar I Gusti Ngurah P. Prayata Anom atau Pray, Ketua Preserve Foundation.

Penanaman mangrove kali ini melibatkan lebih dari 15 tenant di kawasan industri Jababeka, di antaranya PT Hanes Supply Chain Indonesia, PT KAO Indonesia, PT Sika Indonesia, PT Fukoku Tokai Rubber Indonesia, PT Nippon Steel Chemical & Material Indonesia, PT Astemo Bekasi Manufacturing, PT Dexa Medica, PT Sari Takagi Elok Produk, PT Mane Indonesia, PT Komatsu Undercarriage Indonesia, PT Piaggio Indonesia Industrial, PT Bima Adikarya Persada, PT Nippon Indosari Corpindo, serta PT United Tractors Pandu Engineering.

Jenis tanaman yang ditanam adalah Rhizophora sp., yang memiliki kemampuan menyerap karbon dan logam berat, serta menjaga kualitas air dan ekosistem pesisir. Keseluruhan pohon mangrove yang tertanam, terhitung telah mampu menyerap karbon hingga 200 ton COe per tahun.

Jababeka sendiri menargetkan program ini mampu menyumbang penyerapan karbon hingga lebih dari 400 ton COe per tahun.

Tak hanya melibatkan tenant, kegiatan ini juga menggandeng masyarakat pesisir, terutama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) binaan Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi. Selain penanaman, masyarakat juga diberdayakan untuk mengembangkan produk ekonomi kreatif berbasis mangrove, seperti kerajinan tangan dan pangan olahan.

“Kami merasa bangga bisa terus dilibatkan dalam kegiatan Jababeka Ecoweek. Program ini bukan hanya soal menanam mangrove, tapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih peduli lingkungan sekaligus mengembangkan potensi ekonomi lokal. Dengan adanya pendampingan dari Jababeka dan pemerintah, kami jadi lebih semangat mengolah hasil mangrove menjadi produk yang bernilai jual dan bisa dikenal lebih luas,” ujar Sonhaji, Ketua Pokdarwis Alipbata Pantai Bahagia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI