Setor PNBP Jumbo ke Negara, Bahlil Senggol Sri Mulyani Soal Anggaran

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 11 Agustus 2025 | 17:57 WIB
Setor PNBP Jumbo ke Negara, Bahlil Senggol Sri Mulyani Soal Anggaran
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memuji kemampuan negosiasi Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan terkait tarif impor ke AS yang diberlakukan Presiden Donald Trump. [Suara.com/M Yasir]

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati soal anggaran Kementerian ESDM. Dirinya tak pernah mengemis tambahan anggaran terhadap bendahara negara tersebut.

Hal ini dikatakan Bahlil ketika dirinya memaparkan capaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor ESDM yang telah menyumbang tinggi terhadap negara.

"Sekalipun begini, kami tetap tidak meminta tambah anggaran. Kalau tidak dikasih, kita tidak minta. Tapi kalau enggak dikasih-kasih juga berarti udah enggak tahu diri itu namanya," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor ESDM, Jakarta, Senin (11/8/2025).

Harta kekayaan Sri Mulyani. (Instagram/smindrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Instagram/smindrawati)

Dalam paparannya, Bahlil menyebut PNBP hingga semester I tahun 2025 telah mencapai 138,8 triliun. Raihan itu setara 54,5 persen dari target PNBP tahun ini sebesar Rp 254,5 triliun.

Secara rinci, PNBP ini disokong dari sektor mineral dan batu bara (minerba) sebesar Rp 74,2 triliun, kemudian sektor minyak dan gas bumi (migas) sebesar Rp 57,3 triliun.

Selanjutnya, sektor lainnya sebesar Rp 6,2 triliun, dan sektor energi baru terbarukan (EBT) menyumbang Rp 1,09 triliun

"Target PNBP kita di tahun 2025 Rp 254,5 triliun. Jadi bayangkan, total pendapatan kita sekitar 10-12 persen dari target pendapatan negara dari sektor ESDM. Itu PNBP tok. Kalau kita bicara tentang pajak, PPh badan yang bergerak di bidang migas, ini lebih dari ini, sekitar 15,5 persen dari total pendapatan negara," imbuhya.

Dengan raihan ini, Bahlil membuktikan, kinerja Kementerian yang dipimpinnya tetap memberikan PNBP maksimal, meski dunia energi internasional sedang tidak baik-baik saja.

"Bayangkan bapak/ibu semua, di tengah gejolak harga minyak turun, harga komunitas batu bara turun, tapi kami harus berusaha tetap untuk mencapai Rp 254,5 triliun. Dan ini adalah target yang diberikan oleh Bapak Presiden," pungkasnya.

Baca Juga: Bahlil Sebut Pasokan Gas RI Melimpah, Tapi Tahan Ekspor

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI