Suara.com - Pada perdagangan Sesi I, Rabu, 13 Agustus 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau dan berhasil mempertahankan posisinya hingga penutupan pasar sesi pertama.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui RTI, IHSG melonjak sebesar 99 poin atau 1,28%, menembus level 7.891,28. Kenaikan signifikan ini menjadi sinyal kuat optimisme investor di tengah dinamika pasar.
Penguatan IHSG didorong oleh kinerja positif dari sembilan dari total 11 sektor yang ada di BEI. Sektor teknologi menjadi motor penggerak utama dengan kenaikan fantastis sebesar 5,61%.
Sektor lain yang turut memberikan kontribusi besar adalah properti dan real estate (2,21%), kesehatan (1,28%), barang konsumer non-primer (1,24%), dan infrastruktur (1,11%). Sementara itu, sektor transportasi menjadi satu-satunya sektor yang terkoreksi paling dalam, turun 0,32%.
Saham TLKM Jadi Bintang Jelang RUPSLB
Perdagangan hari ini berlangsung sangat aktif dengan total volume mencapai 20,04 miliar saham dan nilai transaksi yang fantastis, mencapai Rp11,26 triliun. Sebanyak 356 saham berhasil menguat, 238 melemah, dan 197 stagnan.
Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi bintang utama yang mencuri perhatian investor. Kenaikan harga saham TLKM sebesar 6,29% ke level Rp3.380 per saham diduga kuat dipicu oleh adanya informasi pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 3 September 2025.
Pengumuman ini menciptakan sentimen positif di kalangan pelaku pasar, menjadikannya salah satu saham dengan nilai transaksi tertinggi pada sesi ini.
Dalam daftar top gainers LQ45, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) memimpin dengan kenaikan 8,50%, diikuti oleh PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Baca Juga: IHSG Berbalik Ambruk pada Akhir Perdagangan, Tapi Saham COIN Masih Berjaya
Di sisi lain, saham-saham dengan nilai transaksi tertinggi pada Sesi I hari ini didominasi oleh saham-saham papan atas. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berada di posisi teratas dengan nilai transaksi mencapai Rp979,9 miliar.
Disusul oleh tiga bank besar: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Keaktifan transaksi ini menunjukkan bahwa investor masih memprioritaskan saham-saham dengan fundamental kuat di tengah pergerakan pasar yang dinamis.