Sindir Rakyat yang Gali Cuan Demi Kepentingan Pribadi, Puan: Serakahnomics!

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 15 Agustus 2025 | 10:57 WIB
Sindir Rakyat yang Gali Cuan Demi Kepentingan Pribadi, Puan: Serakahnomics!
Ketua DPR RI Puan Maharani dalam sidang tahunan MPR-DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). [Tangkapan Layar].

Suara.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani menyindir rakyat yang suka menggali keuntungan pribadi dari sumber daya alam (SDA) atau sumber ekonomi dalam negeri.

Menurutnya, pihak-pihak yang memeliki banyak kelebihan justru, menari di atas perjuangan rakyat yang telah berjuang sesuai dengan profesinya dengan keterbatasan.

"Rakyat kita, dengan segala keterbatasannya, memiliki etos kerja yang luar biasa: petani, nelayan, buruh, guru, ojek online, TNI, Polri, ASN, tenaga kesehatan di pelosok-pelosok negeri mereka semua bekerja keras tanpa kenal lelah," ujarnya dalam Sidang Tahunan MPR-DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

"Namun, di sisi lain, kita menghadapi kenyataan pahit. Sebagian kecil masyarakat, dengan segala kelebihannya, justru mengeksploitasi rakyat dan sumber daya alam melalui praktik bisnis yang manipulatif, bisnis ilegal, tambang ilegal, judi online, narkoba, penyelundupan, dan lain sebagainya," sambung Puan.

Presiden Prabowo Subianto tiba di Gedung DPR/MPR dalam rangka Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (15/8/2025). [Suara.com/Dythia]
Presiden Prabowo Subianto tiba di Gedung DPR/MPR dalam rangka Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (15/8/2025). [Suara.com/Dythia]

Puan memandang, aksi menggali cuan para rakyat yang tidak tahu diri itu sudah melampaui batas rasionalitas ilmu ekonomi dan nilai peradaban.

Bahkan, dia meminjam istilah Presiden Prabowo Subianto dalam aksi rakyat yang keji yaitu Serakahnomic

"Presiden Prabowo Subianto menyebutnya dengan istilah tajam 'serakahnomics', sebuah perilaku serakah yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini adalah persoalan serius yang harus kita hadapi bersama," imbuhnya.

Menurut Puan, untuk mengendalikan itu, perlu persatuan antara politik, ekonomi, hukum, budaya, dan komitmen bersama seluruh elemen bangsa, sehingga bisa bareng-bareng membasmi 'serakahnomic'

"Kita perlu menjalankan transformasi ekonomi dan keadilan sosial yang nyata, penegakan hukum yang tegas dan tidak pandang bulu, serta kerja kolektif dalam mewujudkan transformasi nasional," pungkasnya.

Baca Juga: Urusan Rakyat Ibarat Cinta Segitiga, Puan ke Pemerintah: Kekuasaan Bukan untuk Menakuti Rakyat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI