Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (15/8/2025) di zona merah. IHSG terkoreksi 32,876 poin atau 0,41 persen ke level 7.898 dengan 229 saham menguat dan 432 saham melemah.
Total volume perdagangan mencapai 47,80 miliar lembar saham dengan nilai transaksi Rp 30,97 triliun, dan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 14.277 triliun.
Sektor energi menjadi penekan utama IHSG dengan pelemahan 6,733 poin, disusul infrastruktur (-6,548 poin) dan basic material (-4,969 poin).
![Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/09/46203-ihsg-indeks-harga-saham-gabungan-bursa-efek-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Saham DCII memimpin daftar top gainers dengan kenaikan 6,91 persen ke Rp 35.900, diikuti POLU yang melesat 9,65 persen ke Rp 7.100. Sementara itu, RAJA memimpin daftar top losers, turun 6,71 persen ke Rp 2.920.
Mayoritas bursa Asia ditutup menguat seiring respons positif investor terhadap rilis data ekonomi Jepang dan China.
Indeks Nikkei 225 menguat 1,71 persen dan mencatat rekor penutupan tertinggi setelah data awal menunjukkan PDB Jepang tumbuh 0,3 persen secara kuartalan pada kuartal II/2025, melampaui ekspektasi 0,1 persen. Secara tahunan, ekonomi Negeri Sakura naik 1,0 persen, juga di atas proyeksi 0,4 persen.
Kinerja positif ekspor dan peningkatan belanja modal menjadi pendorong utama, sekaligus memperkuat alasan Bank of Japan (BoJ) untuk melanjutkan normalisasi kebijakan moneter.
Sebaliknya, ekonomi Tiongkok menunjukkan perlambatan di Juli. Penjualan ritel tumbuh 3,7 persen secara tahunan, di bawah proyeksi 4,6 persen. Produksi industri hanya naik 5,7 persen, terendah sejak November 2024, dan investasi aset tetap melambat menjadi 1,6 persen sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini.
Pasar kini menanti rilis data penjualan ritel Amerika Serikat pada malam ini, yang akan menjadi indikasi apakah kebijakan tarif perdagangan Presiden Donald Trump mempengaruhi perilaku konsumsi warga AS.
Baca Juga: Jelang Pidato Prabowo, IHSG Dibuka Terus Terbang Hampir Tembus 8.000