Presiden Komisaris Jahja Setiatmadja Lepas 1 juta Saham BBCA, Raih Dana Rp 8,75 Miliar

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 18 Agustus 2025 | 13:30 WIB
Presiden Komisaris Jahja Setiatmadja Lepas 1 juta Saham BBCA, Raih Dana Rp 8,75 Miliar
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan 90 persen barang yang dijual di e-commerce Indonesia merupakan produk impor. [Antara]

Suara.com - Mantan Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja melego kepemilikan sahamnya di BCA pada 12 Agustus 2025.

Dinukil dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jahja yang kini jadi Presiden Komisaris BCA melepas saham BBCA sebanyak 1 juta lembar saham.

Adapun, Jahja menjual saham BBCA itu saat di harga Rp 8.750 per lembar saham. Sehingga, dengan aksi itu ia meraih dana Rp 8,75 miliar.

Gedung Bank Central Asia (BCA) di Jakarta, Rabu (28/6/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Gedung Bank Central Asia (BCA) di Jakarta, Rabu (28/6/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Tujuan transaksi ini untuk diversifikasi portofolio,” ujar Corporate Secretary BBCA I Ketut Alam Wangsawijaya, seperti yang dikutip Senin (18/8/2025).

Berdasarkan portofolio kepemilkan, jumlah saham yang dijual hanya secuil dari total jumlah kepemilikan saham BBCA Jahja. Saat ini, Jahja memegang 35,80 juta atau 0,03 persen dari total saham yang beredar.

Namun, setelah adanya transaksi itu, kepemilkan saham BBCA yang digenggam Jahja ini berubah menjadi 34,80 juta.

Kinerja BCA Semester I-2025

BCA membukukan laba sebesar Rp29 triliun pada semester I 2025 atau tumbuh 8 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Kami berterima kasih atas kepercayaan seluruh nasabah, dukungan pemerintah, otoritas, serta para pemangku kebijakan sehingga BCA dapat melalui semester pertama 2025 dengan baik," kata Presiden Direktur BCA Hendra Lembong di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Baca Juga: Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?

Perseroan mencatat pencapaian kinerja laba BCA di paruh pertama 2025 ditopang oleh pendapatan bunga maupun pendapatan selain bunga.

BCA mempertahankan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang mencapai 7 persen yoy menjadi Rp42,5 triliun pada semester I 2025.

Pada saat yang sama, pendapatan selain bunga naik 10,6 persen yoy menjadi Rp13,7 triliun.

Total pendapatan operasional Rp56,2 triliun, naik 7,8 persen.

Sementara itu, rasio cost to income (CIR) tercatat sebesar 29,1 persen, turun dari 30,5 persen pada tahun sebelumnya.

Hendra menyampaikan pertumbuhan kredit BCA positif di berbagai segmen, mulai dari korporasi, UMKM, serta konsumer

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI