Ternyata Aset Kripto Bisa Turunkan Biaya Pengiriman Uang Para TKI

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 21 Agustus 2025 | 19:52 WIB
Ternyata Aset Kripto Bisa Turunkan Biaya Pengiriman Uang Para TKI
ilustrasi aset kripto

Suara.com - Salah satu pemegang saham PT Indokripto Koin Semesta, Andrew Hidayat, menilai aset kripto sebenarnya bisa bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya, bisa membantu para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri untuk bisa mengirimkan uang ke Indonesia.

Sebab, ia melihat biasa remitansi atau pengiriman uang itu tinggi dan bisa memberatkan para TKI. Atas dasar itu, Andrew menyebut, sebenarnya aset kripto bisa menjadi solusi dalam permasalahan itu, khususnya stable coin.

Apalagi, stablecoin itu nilainya setara dengan apa yang dijaminkan. Sebagai contoh, stable coin dijaminkan dengan mata uang rupiah, dengan begitu 1 stable coin setara dengan Rp 1.

Bursa Kripto RI CFX menggelar CFX Cyrpto Conference 2025 di Social House, Nuanu City, Tabanan, Bali. [Suara.com/Achmad Fauzi].
Bursa Kripto RI CFX menggelar CFX Cyrpto Conference 2025 di Social House, Nuanu City, Tabanan, Bali. [Suara.com/Achmad Fauzi].

"Ambil contoh remiitansi ya, remitansi ini mungkin salah satu aspirasi saya pribadi ya sebagai investor adalah untuk bisa digunakan untuk remitansi teman-teman TKI, TKW yang kerja di luar gitu. Sehingga dengan biaya yang jauh lebih murah," ujarnya saat ditemui di CFX Cyrpto Conference (CCC) 2025 di Social House, Nuanu City, Tabanan, Bali., Kamis (21/8/2025). 

Menurut Andrew, banyak Pedagang Aset Keuangan Digital (PKAD) yang memiliki inovasi soal stabelcoin untuk bisa menurunkan biaya remitansi para TKI.

"Dia (PKAD) itu mungkin bisa iritkan teman-teman yang kerja di luar dalam segi cost remittance Rp 2-3 triliun per tahun. Bayangkan kalau 2-3 triliun ini kita kembalikan kepada pekerja-pekerja kita untuk mereka remitansi kembali kepada saudara-saudara atau anak mereka di kampung," ucapnya.

Andrew mengakui, inovasi-inovasi di aset kripto memang harus menjadi tugas dari CFX, sebagai bursa aset kripto di Indonesia. Dirinya juga menilai perlu dukungan dari pihak regulator agar bisa mengembangkan aset kripto di dalam negeri.

"Ini perlu kita dorong, dan memang tugasnya CFX, mungkin salah satu tugasnya CFX adalah untuk lebih sering komunikasi dengan regulator untuk mendorong use case-use case ini sehingga bisa berhasil untuk diimplementasi di Indonesia," imbuhnya.

Sementara, dalam 'Fire Chat Side' CCC 2025, Chief Marketing Officer Pintu, Timothius Martin, menambahkan, biaya remitansi para TKI itu bisa mencapai 5-7 persen, dan itu menurutnya sangat besar.

Baca Juga: Andrew Hidayat: Stable Coin Bisa Jadi Senjata RI Jadi Pusat Aset Kripto Regional

"Menurut aku peluangnya ada di depan dan bisa dilantur oleh BI itu sangat besar sih. Karena remitansi itu masih cukup besar saat ini, sekitar 5-7 persen cost-nya global, volume-nya sampai 10-15 billion USD kayaknya di Indonesia, itu cukup besar untuk kita solve problemnya dari sisi efisiensinya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?