PAM Jaya Optimistis Target 100% Layanan Air Bersih di Jakarta Tercapai 2029

Jum'at, 22 Agustus 2025 | 10:10 WIB
PAM Jaya Optimistis Target 100% Layanan Air Bersih di Jakarta Tercapai 2029
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung saat mengunjungi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervart di Jalan Masjid Hasyim Asyhari, Daan Mogot, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat (9/5/2024) (Dok: PAM Jaya)

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengunjungi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervart di Jalan Masjid Hasyim Asyhari, Daan Mogot, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat (9/5/2024).

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menargetkan cakupan layanan air bersih di wilayah Jakarta bisa tercapai 100% pada 2029, setahun lebih cepat dari yang direncanakan sebelumnya. Untuk itu, Pramono mendorong Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya mempercepat penambahan sambungan rumah (SR) di seluruh wilayah Ibu Kota.

“Saya minta pada Pak Dirut agar melakukan perbaikan-perbaikan karena air ini sangat strategis. Maka diharapkan pada 2029 cakupan air bersih di Jakarta bisa 100 persen terpenuhi. Semoga PAM Jaya dapat terus berinovasi mewujudkan komitmennya melayani warga Jakarta demi kualitas hidup lebih baik,” katanya.

Pramono juga mengapresiasi inovasi PAM Jaya dalam menghadirkan teknologi pengolahan air berkualitas seperti Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervart di Daan Mogot, Jakarta Barat.

“Dari air yang gelap dan hitam dari waduk itu, kemudian diproses di atas hingga akhirnya benar-benar bisa diminum. Saya meminta kepada Pak Dirut agar cakupan air bersih di Jakarta terus ditingkatkan dengan cara-cara seperti ini, khususnya di kawasan padat penduduk,” ujar Pramono dalam keterangannya, dikutip Kamis (21/8/2025).

IPA Mookervart menggunakan teknologi Moving Bed Bio Reactor (MBBR) untuk mengolah polutan organik dan amonia. Air diproses dengan ultra filtration dan reverse osmosis (RO) untuk memisahkan partikel berbahaya hingga menghasilkan air layak minum. Pramono menyebut inovasi ini penting untuk mempercepat pemerataan akses air perpipaan di Jakarta. 

Sejak mengambil alih pengelolaan layanan air minum perpipaan dari dua mitra swasta pada 2023, PAM Jaya terus menunjukkan lonjakan kinerja yang signifikan. Jumlah sambungan rumah baru tercatat sebanyak 95.699 unit hanya dalam kurun awal 2023 hingga pertengahan 2025. Angka ini naik lebih dari 2,5 kali lipat dibanding capaian dua tahun sebelumnya. Hingga pertengahan 2025, cakupan layanan air minum perpipaan PAM Jaya sudah mencapai 72,69%. Distribusi ini mencakup wilayah baru di Jakarta Timur, Utara, Selatan, hingga Pusat.

Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menyebut peningkatan ini tak lepas dari orientasi baru perusahaan sebagai layanan publik murni. 

“Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa PAM JAYA mampu menghadirkan lompatan percepatan layanan yang berdampak langsung bagi masyarakat. PAM JAYA terus berkomitmen memperluas akses, meningkatkan kualitas layanan dan mewujudkan target 100 persen cakupan air minum perpipaan di Jakarta pada 2029,” ungkap Arief.

Baca Juga: Musik, Budaya, dan UMKM Binaan Tersaji Apik di Konser HUT ke-80 RI Freeport Indonesia

Menurutnya, perluasan layanan juga didukung dengan penambahan jaringan pipa distribusi dari 12.120 kilometer pada 2022 menjadi 12.600 kilometer per Juni 2025. Kapasitas produksi air pun naik dari 20.757 liter per detik menjadi 22.651 liter per detik.

Capaian ini menjadi bukti nyata PAM JAYA mampu menghadirkan lompatan percepatan layanan yang berdampak langsung bagi masyarakat. PAM JAYA berkomitmen terus memperluas akses, meningkatkan kualitas layanan, serta mewujudkan target 100% cakupan air minum perpipaan di Jakarta pada 2029. 

Dukungan datang dari DPRD DKI Jakarta. Sekretaris Komisi C, Suhud Alynudin, menegaskan, pihaknya mendukung penuh langkah yang diambil Pemprov dan PAM Jaya. “Nah, kami di sini tentu saja menyambut dan mendukung kebijakan itu,” tuturnya.

Menurut Suhud, percepatan pembangunan infrastruktur air sangat penting, khususnya di wilayah barat Jakarta. Ia juga menyoroti peran IPA Buaran III di Jakarta Timur berkapasitas 3.000 liter per detik sebagai penopang utama pasokan air bersih.

Tentang rencana PAM Jaya melantai di bursa, Suhud mengingatkan, harus dibarengi dengan profesionalisme. “Proses ke arah itu harus dilakukan walaupun masih agak jauh. Karena kan harus mengubah perusahaannya jadi Perseroda,” tandasnya.

Di sisi lain, pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, berpesan kepada masyarakat agar ikut menjaga jaringan perpipaan air bersih. “Masyarakat jangan malah merusak. Tanggung jawab menjaga aset juga tanggung jawab masyarakat,” lanjutnya.

Trubus juga meminta PAM Jaya mengupayakan peningkatan layanan air bersih hingga ke sudut kota Jakarta dengan memperbanyak penampung air alias reservoir komunal.

“Kalau di pinggiran itu masalahnya airnya kecil. Makanya perlu yang namanya reservoir komunal itu,” pungkasnya. ***

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?