Tak Hanya Sumber Energi PLTA, Waduk Gajah Mungkur Juga Ciptakan Ekonomi Sirkular

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 02 September 2025 | 17:09 WIB
Tak Hanya Sumber Energi PLTA, Waduk Gajah Mungkur Juga Ciptakan Ekonomi Sirkular
Pemandangan Waduk Gajah Mungkur dilihat dari Jembatan Kedung Areng, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kamis (4/4/2019). [Solo Pos]
Baca 10 detik

Suara.com - PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui Unit Bisnis Pembangkitan Mrica Sub Unit PLTA Wonogiri meluncurkan program inovasi sosial bertajuk Gajah Mungkur. Program ini merupakan gerakan kolaboratif yang mengintegrasikan pengelolaan sampah, konservasi ekosistem, hingga pemberdayaan masyarakat di sekitar Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri.

Waduk Gajah Mungkur selama ini dikenal sebagai sumber energi dan irigasi utama di wilayah selatan Jawa Tengah. Namun, kawasan strategis tersebut menghadapi tantangan serius, mulai dari sedimentasi yang mencapai 3,2 juta meter kubik per tahun, limpasan sampah rumah tangga hingga 70 ton, hingga prevalensi stunting yang menyentuh 11 persen balita di wilayah sekitar.

"Kami tidak hanya membangkitkan listrik, kami membangkitkan kehidupan. Gajah Mungkur adalah wujud nyata dari strategi keberlanjutan PLN Indonesia Power yang mengedepankan inovasi sosial sebagai bagian dari transformasi energi," ujar Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta seperti dikutip, Selasa (2/9/2025).

Berdasarkan hasil pantauan Perum Jasa Tirta I, tercatat pada 14-16 Februari 2023 terjadi hujan lebat di hulu Waduk Wonogiri dan area Solo Raya. [Istimewa]
Berdasarkan hasil pantauan Perum Jasa Tirta I, tercatat pada 14-16 Februari 2023 terjadi hujan lebat di hulu Waduk Wonogiri dan area Solo Raya. [Istimewa]

Program Gajah Mungkur sebagai strategi sosial-lingkungan berbasis ekonomi sirkular dengan empat pilar utama. Pertama, pengelolaan sampah melalui budidaya maggot dan digitalisasi bank sampah.

Kedua, penguatan gizi anak lewat Program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan TPA (Taman Pendidikan Anak) Tamasya. Ketiga, integrasi kelompok pemancing dengan UMKM pengolah ikan lokal. Keempat, konservasi waduk melalui penanaman pohon dan restocking benih ikan.

Dampak program ini mulai dirasakan masyarakat. Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestari di Desa Pokoh Kidul, misalnya, berhasil memproduksi ribuan gram telur maggot sekaligus memanen sayuran organik bernilai ekonomi. Bank Sampah Manjung Berkah, yang kini menaungi 10 bank sampah desa, aktif mengelola limbah anorganik dan memberikan manfaat ekonomi langsung bagi ratusan warga.

Tak hanya itu, UMKM pengolah ikan lokal juga mampu meningkatkan kapasitas produksi serta memperluas pasar berkat pendampingan dari PLTA Wonogiri.

Peningkatan ini memperkuat rantai pasok pangan sekaligus membuka peluang penghidupan baru yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat sekitar waduk.

Program Gajah Mungkur juga menyasar ranah pendidikan dan kesehatan anak. Produk pertanian dan peternakan dari KWT Lestari disalurkan untuk mendukung PMT di posyandu, sementara 29 anak di TPA Permata Hati menerima intervensi gizi, pemeriksaan kesehatan rutin, serta dukungan alat edukatif. Langkah ini menjadi bagian dari upaya menekan angka stunting di wilayah Wonogiri.

Baca Juga: Pertamina EP Jambi Field Torehkan Produksi 1.243 BOPD Lewat Sumur PPS-020 di Puspa Asri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?