Dompet Terasa Pas-pasan? 5 Tanda Ini Justru Bukti Anda Sudah Masuk Jebakan Kelas Menengah

Senin, 08 September 2025 | 12:40 WIB
Dompet Terasa Pas-pasan? 5 Tanda Ini Justru Bukti Anda Sudah Masuk Jebakan Kelas Menengah
Ilustrasi isi dompet menipis bagi warga kelas menengah. (Pexels/Ahsanjaya)
Baca 10 detik
  • Gaji stabil tapi terasa cepat habis untuk cicilan.
  • Mampu memiliki aset seperti rumah meski mencicil.
  • Pendidikan anak jadi prioritas utama finansial.

Suara.com - Gaji bulanan terasa hanya numpang lewat? Setiap akhir bulan selalu dihadapkan pada pilihan antara menabung, membayar tagihan, atau sekadar menikmati kopi di kafe kekinian?

Jika Anda merasakan dilema ini, jangan langsung merasa paling menderita.

Bisa jadi, Anda sebenarnya sudah masuk dalam kategori kelas menengah Indonesia, sebuah kelompok yang secara ekonomi "serba tanggung" dan penuh tekanan.

Istilah kelas menengah seringkali diasosiasikan dengan kehidupan yang mapan dan nyaman.

Namun, realitanya jauh lebih kompleks. Terjebak di antara kelas bawah yang kerap mendapat bantuan sosial dan kelas atas yang punya keleluasaan finansial, kelas menengah menjadi kelompok yang harus berjuang sendiri di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Dunia, kelas menengah di Indonesia adalah mereka yang memiliki pengeluaran per kapita antara Rp2.040.262 hingga Rp9.909.844 per bulan.

Namun, angka ini tidak menceritakan keseluruhan kisah tentang tekanan yang mereka hadapi.

Bukannya tanpa penanda, status ini justru memiliki ciri-ciri jelas yang ironisnya sering dianggap sebagai keluhan "pas-pasan".

Berikut adalah lima tanda bahwa Anda sebenarnya sudah masuk dalam jebakan kelas menengah.

Baca Juga: Rapor Merah Tim Ekonomi Prabowo: 6 Menteri Ini Dinilai Layak Di-reshuffle, Siapa Saja?

1. Pendapatan Stabil Tapi Selalu Habis

Ciri utama kelas menengah adalah memiliki pekerjaan di sektor formal dengan pendapatan yang relatif stabil setiap bulannya.

Anda bukan lagi pekerja harian yang khawatir tidak bisa makan esok hari. Namun, kestabilan ini datang dengan paket lengkap: cicilan rumah (KPR), cicilan kendaraan, tagihan kartu kredit, biaya sekolah anak, dan berbagai kebutuhan sekunder lainnya.

Akibatnya, gaji yang terlihat besar di atas kertas terasa ludes seketika setelah tanggal gajian. Anggaran untuk hiburan, liburan, atau "self-reward" lainnya harus diperhitungkan dengan sangat matang, menciptakan ilusi finansial seolah tak ada kemajuan berarti.

2. Mampu Membeli Aset, Tapi dengan Cicilan Jangka Panjang

Memiliki rumah sendiri dan kendaraan pribadi adalah impian bagi banyak orang dan menjadi penanda status sosial.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?