Dompet Terasa Pas-pasan? 5 Tanda Ini Justru Bukti Anda Sudah Masuk Jebakan Kelas Menengah

Senin, 08 September 2025 | 12:40 WIB
Dompet Terasa Pas-pasan? 5 Tanda Ini Justru Bukti Anda Sudah Masuk Jebakan Kelas Menengah
Ilustrasi isi dompet menipis bagi warga kelas menengah. (Pexels/Ahsanjaya)

Kelas menengah mampu mewujudkan ini, namun hampir selalu melalui skema kredit atau cicilan. Rumah yang Anda tinggali adalah milik bank hingga 15-20 tahun ke depan, begitu pula mobil yang Anda kendarai.

Aset ini di satu sisi menjadi pencapaian, namun di sisi lain menjadi beban finansial jangka panjang yang menyita sebagian besar pendapatan.

"Kepemilikan aset pribadi" ini seringkali berarti terikat pada utang produktif yang membuat ruang gerak keuangan menjadi sangat terbatas.

3. Pendidikan Anak adalah Segalanya

Salah satu karakteristik paling menonjol dari kelas menengah adalah prioritas tinggi pada pendidikan anak.

Mereka rela mengalokasikan dana yang tidak sedikit untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan pendidikan terbaik, mulai dari sekolah swasta favorit, bimbingan belajar, hingga kursus-kursus penunjang lainnya.

Investasi ini dipandang sebagai cara untuk mobilitas sosial ke atas bagi generasi berikutnya.

Namun, biayanya seringkali harus dibayar dengan mengorbankan pos pengeluaran lain, termasuk dana pensiun pribadi atau dana darurat, menempatkan mereka dalam posisi rentan sebagai sandwich generation.

4. Sadar Finansial: Punya Asuransi dan Dana Pensiun

Baca Juga: Rapor Merah Tim Ekonomi Prabowo: 6 Menteri Ini Dinilai Layak Di-reshuffle, Siapa Saja?

Berbeda dengan kelompok lain, kelas menengah memiliki literasi finansial yang lebih baik. Mereka sadar pentingnya proteksi dan perencanaan masa depan.

Oleh karena itu, memiliki asuransi kesehatan, asuransi jiwa, hingga program dana pensiun (baik dari kantor maupun mandiri) menjadi sebuah keharusan.

Namun, premi dan iuran bulanan ini menjadi 'pengeluaran wajib' yang turut menggerus pendapatan. Di saat pengeluaran pokok terus naik, biaya untuk proteksi masa depan ini terasa sebagai beban tambahan, meski mereka sadar betul akan risikonya jika tidak memilikinya.

5. Masih Bisa 'Nongkrong' dan Liburan (Terencana)

Meskipun dompet sering terasa menipis, kelas menengah bukanlah kelompok yang tidak bisa menikmati hidup.

Mereka masih bisa sesekali makan di restoran, nongkrong di kafe, atau bahkan berlibur setahun sekali. Bedanya, semua aktivitas ini harus melalui perencanaan anggaran yang ketat.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?