Mendag Busan Mulai Kecangkan Ikat Pinggang Jaga Pasokan Bahan Pokok Saat Nataru

Senin, 08 Desember 2025 | 19:17 WIB
Mendag Busan Mulai Kecangkan Ikat Pinggang Jaga Pasokan Bahan Pokok Saat Nataru
Menteri Perdagangan Budi Santoso memberikan keterangan kepada wartawan tentang ekspose hasil temuan pelanggaran takaran Minyakita di PT Artha Eka Global Asia, di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (13/5/2025). [ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom]
Baca 10 detik
  • Mendag ingatkan potensi tekanan harga jelang Nataru, Imlek, dan Ramadan.

  • Pemerintah minta pasokan dan distribusi dijaga untuk cegah gejolak harga.

  • Daerah diminta waspada karena tumpang tindih HBKN bisa ganggu stabilitas harga.

Suara.com - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengingatkan seluruh pemangku kepentingan agar bersiap menghadapi potensi tekanan harga menjelang tiga momentum besar yang datang beruntun, yakni Natal dan Tahun Baru (Nataru), Imlek, serta Ramadan.

Pemerintah meminta distribusi dan pasokan dijaga ketat agar gejolak harga tidak terjadi di pasar.

Budi menjelaskan tumpang tindihnya periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) pada akhir 2025 hingga awal 2026 dapat meningkatkan beban distribusi dan mengganggu stabilitas harga.

Hal ini disampaikan Budi di Kantor Kemendag usai rapat koordinasi persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Ia menegaskan perlunya kewaspadaan seluruh pihak. 

“Sebentar lagi juga Imlek, kemudian Puasa, jadi ini agak dekatan ya, Nataru, Imlek, Lebaran agak berdekatan,” kata Budi di Kantor Kemendag, Senin (8/12/2025).

Dalam rapat itu, Budi meminta seluruh dinas daerah, asosiasi, hingga distributor rutin berkoordinasi untuk memastikan pasokan tidak terputus meski permintaan meningkat. 

“Kami minta tolong Bapak-Ibu untuk menjaga pasokan dan juga kita menjaga distribusi barang lancar,” ujarnya.

Dalam rapat koordinasi HBKN sebelumnya, pemerintah daerah melaporkan kondisi harga pangan masih stabil dan pasokan mencukupi. 

Namun Budi menilai stabilitas ini perlu dijaga terus karena gangguan kecil pada cuaca atau distribusi dapat menimbulkan lonjakan harga menjelang tiga fase besar tersebut.

Baca Juga: Jelang Nataru, Mendag Busan Ungkap Kondisi Pasokan Bahan Pokok: Harga Cabai dan Bawang Mahal

Ia menegaskan produksi sejumlah komoditas strategis, seperti telur dan ayam, dilaporkan surplus sehingga dapat membantu menahan tekanan permintaan. Meski demikian, distribusi tetap menjadi titik rawan, terlebih mendekati akhir tahun saat cuaca ekstrem sering menghambat pergerakan barang.

Pemerintah juga menyatakan siap menerima laporan jika ditemukan indikasi kekurangan pasokan di daerah. Menurut Budi, komunikasi cepat menjadi kunci agar pusat dapat mengambil langkah antisipatif melalui Satgas Pangan dan kementerian teknis.

Budi menyebut daerah memiliki peran penting sebagai garda terdepan stabilisasi harga, terutama ketika menghadapi rangkaian HBKN yang rapat. Ia mengapresiasi sejumlah pemerintah daerah yang telah lebih dulu berkoordinasi dengan pemasok dan distributor untuk mengamankan pasokan.

Selain menjaga suplai, pemerintah juga menyiapkan program diskon akhir tahun seperti Harbolnas, Bina Diskon Nataru, dan Epic Sale untuk menjaga aktivitas perdagangan dan memberi alternatif harga terjangkau bagi masyarakat.

Meski berbagai langkah antisipasi telah disiapkan, Budi tidak menutup kemungkinan risiko tekanan harga tetap muncul. Karena itu, ia meminta seluruh pihak mengawal distribusi secara ketat. 

“Kita koordinasi terus dan juga dengan asosiasi sekiranya ada lonjakan atau kekurangan pasok kita harus cepat komunikasi,” pungkasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI