Keberhasilan terbesar Harjo Sutanto dan Johannes Ferdinand Katuari adalah mengubah Wings Group dari produsen sabun menjadi konglomerat raksasa yang dikenal di seluruh dunia.
Mereka terus berinovasi dan memasuki pasar makanan dengan meluncurkan mi instan Mie Sedaap pada tahun 2003. Produk ini dengan cepat meraih popularitas dan menjadi pesaing kuat di pasar mi instan, bahkan kini diekspor ke berbagai negara.
Visi Harjo yang tak pernah padam juga mendorongnya untuk terus ekspansi ke sektor lain, seperti properti, kemasan, dan perkebunan. Hal ini menunjukkan kemampuan adaptasinya yang luar biasa dalam melihat peluang bisnis.
Kekayaan yang dihasilkan dari kerja keras dan visi bisnis yang brilian ini sempat membuat Harjo Sutanto masuk dalam daftar Forbes Real Time Billionaire.
Pada tahun 2019, Forbes mencatat kekayaannya mencapai US$1,3 miliar, atau setara dengan Rp21,30 triliun. Angka fantastis ini adalah bukti nyata dari kesuksesannya membangun kerajaan bisnis yang kokoh.
Warisan Kehidupan Harjo Sutanto
Harjo Sutanto adalah sosok pebisnis yang gigih, rendah hati, dan visioner. Ia membuktikan bahwa kesuksesan tidak datang dari jalan pintas, melainkan dari kerja keras, inovasi, dan kemauan untuk beradaptasi.
Warisannya tidak hanya berupa kekayaan atau perusahaan besar, tetapi juga semangat wirausaha yang telah menginspirasi banyak orang.
Kisah Harjo Sutanto akan selalu dikenang sebagai salah satu cerita sukses paling inspiratif dalam sejarah bisnis Indonesia, dari seorang penjual sabun colek dengan sepeda hingga menjadi salah satu miliarder tertua dan paling dihormati di Tanah Air.
Baca Juga: Profil Megawati Zebua, Anggota DPRD Sumut Diduga Cekik Pramugari Wings Air
Kontributor : Rizqi Amalia