-
Saham GIAA sempat terbang Rp 99, kini merosot 5,75 persen
-
Garuda tegaskan tidak ada fakta material baru yang memengaruhi harga saham
-
Fluktuasi harga GIAA adalah hal wajar sesuai kondisi pasar saham
Suara.com - Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), sempat terbang tinggi pada perdagangan akhir-akhir ini. Bahkan, sahamnya hampir menembus level Rp 100 per lembar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pekan kemarin saham emiten maskapai pelat merah ini sempat di level Rp 99 per lembar saham.
Namun, level itu berangsur turun, hingga pukul 10.33 WIB, saham GIAA merosot 5,75 persen ke level Rp 82 per lembar saham. Pada waktu itu, sebanyak 18,18 juta lembar saham diperdagangankan dengan nilai Rp 1,49 miliar, serta frekuensi sebesar 584 kali.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menjelaskan hingga saat ini belum ada fakta material yang ingin disampaikan ke publik yang memengaruhi harga saham perseroan.
"Perseroan akan senantiasa memperhatikan ketentuan terkait Keterbukaan Informasi di bidang Pasar Modal," ujarnya seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa (30/9/2025).
Selain itu, Wamildan juga menyebut, belum terdapat informasi material yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup Perseroan atau memengaruhi harga saham Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik
Dalam hal ini, dia menyebut, perubahan harga saham yang terjadi adalah aksi transaksi perdagangan saham yang lazim terjadi sesuai dengan kondisi pasar saham
"Dalam hal terdapat rencana aksi korporasi yang akan dilakukan, Perseroan akan menyampaikan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal," katanya.
Baca Juga: IHSG Bergerak Dua Arah di Perdagangan Selasa Pagi