- Menkeu Purbaya memastikan Pemerintah tak akan menambah anggaran baru untuk stimulus ekonomi kuartal IV 2025.
- Purbaya hanya akan melakukan realokasi anggaran dari pos yang belum mendesak agar program akselerasi tetap berjalan.
- Meski tanpa anggaran baru, Menko Airlangga merinci delapan program stimulus yang disiapkan hingga akhir tahun.
Suara.com - Pemerintah memastikan akan menggeber delapan program akselerasi ekonomi pada kuartal empat (Q4) 2025 untuk mendorong pertumbuhan di akhir tahun.
Namun, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa program stimulus ini tidak akan menggunakan satu rupiah pun dari anggaran baru.
Purbaya memilih pendekatan yang lebih hemat, yaitu dengan melakukan realokasi anggaran dari pos-pos belanja yang sekiranya belum mendesak atau belum bisa dijalankan di sisa akhir tahun.
"Ada yang minta digeser. Nanti saya sisir dulu. Kalau ada tempat-tempat belanja akan saya geser. Sepertinya sih akan bisa digeser. Tapi bukan berarti anggaran baru ya," kata Purbaya kepada awak media di Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Meskipun dananya diupayakan dari realokasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merinci delapan program akselerasi ekonomi yang sudah disiapkan dan sedang dihitung total anggarannya. Program-program ini dirancang untuk menstimulasi daya beli, sektor riil, dan lapangan kerja, di antaranya:
- Magang Fresh Graduate: Program yang akan dimulai pada 15 Oktober 2025.
- Insentif Pajak Pariwisata: Meliputi PPh 21 ditanggung pemerintah untuk pekerja bergaji di bawah Rp10 juta di hotel, restoran, dan kafe, menjangkau sekitar 552.000 pekerja.
- Bantuan Pangan Diperluas: Bantuan beras dan minyak goreng 2 liter per bulan untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat.
- Diskon Iuran JKK/JKM: Diskon 50% khusus pekerja sektor transportasi, menargetkan 731.000 pekerja.
- Program Perumahan: Dukungan bunga KPR untuk 100.050 unit, perpanjangan insentif PPN DTP rumah hingga Rp2 miliar (sampai 2026), dan alokasi KUR perumahan Rp130 triliun.
- Program Padat Karya: Ditargetkan menyerap 215.000 pekerja di Q4-2025 melalui Kementerian PUPR dan Perhubungan.
- Stimulus Transportasi: Diskon tarif transportasi umum (kereta api, kapal Pelni) serta diskon pajak (PPN DTP) bagi tiket pesawat, menargetkan 36 juta penumpang.
- Dukungan UMKM & Event Retail: Termasuk mendorong Harbolnas 10–16 Desember dengan proyeksi transaksi mencapai Rp35 triliun.
Airlangga menambahkan, pemerintah juga menyiapkan stimulus tambahan berupa perluasan bantuan sosial hingga desil keempat atau lebih dari 30 juta keluarga. Selain itu, insentif pajak PPh final 0,5% bagi UMKM dengan omzet hingga Rp4,8 miliar dipastikan berlaku hingga tahun 2029.
Langkah Menkeu Purbaya yang memilih realokasi daripada menambah utang baru menunjukkan kebijakan fiskal yang berhati-hati, namun tetap berupaya keras memberikan suntikan gairah ekonomi di penghujung tahun.