-
BSI fokus mengakselerasi pembiayaan griya sebagai penggerak utama pertumbuhan laba.
-
Permintaan rumah dari Gen Z dan milenial mendongkrak pembiayaan hingga Rp 59 triliun.
-
BSI dukung kesejahteraan rakyat lewat KPR komersial dan subsidi, termasuk 64.000 unit FLPP
Suara.com - Memasuki akhir tahun, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengakselerasi bisnis yang menjadi engine pertumbuhan laba BSI. Salah satunya segmen konsumer melalui pembiayaan griya.
Hingga pertengahan tahun, daya beli masyarakat terhadap konsumsi perumahan masih cukup tinggi.
Terlihat dari pertumbuhan KPR pada industri perbankan nasional tumbuh 7,66 persen posisi Juni 2025.
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, rumah menjadi kebutuhan primer masyarakat, terlebih rumah pertama.
Hal ini selalu diminati banyak orang termasuk gen Z dan milenial.
"Untuk itu, segmen ini menjadi fokus BSI guna mendorong masyarakat punya rumah dan juga dari sisi bank, segmen griya ini terbukti resilience, jangka panjang dan kualitas bisnisnya baik”, ujarnya dalam siaran pers yang diterima.
Hal ini juga memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan griya di BSI yang tumbuh di atas rata-rata industri sebesar 8,51 persen secara year on year mencapai Rp 59 triliun, dengan kualitas pembiayaan BSI year to date terjaga pada level 2 persen.

Capaian ini juga dipicu dari peningkatan penetrasi pasar potensial gen Z dan milenial yang mendominasi pembiayaan rumah pada kisaran Rp 500 juta - Rp 2 miliar.
Pembelian rumah dengan kisaran harga Rp 500 juta - Rp 2 miliar masih menjadi primadona pilihan masyarakat karena sesuai dengan rata-rata penghasilan profesi pegawai untuk pembelian rumah baru.
Baca Juga: OJK Sebut Bank Tetap Bisa Berikan Kredit Meski SLIK Macet, Tapi...
Rata-rata BSI Griya mampu membukukan Rp 1 triliun per bulan dan berhasil mendudukan BSI menempati posisi keenam perbankan nasional untuk volume penyaluran pembiayaan griya.
Selain pembelian rumah baru, kebutuhan akan renovasi rumah, pembelian rumah second dan takeover rumah juga menjadi produk pembiayaan yang dicari masyarakat.
Kebutuhan ini mendorong BSI untuk memberikan berbagai alternatif solusi pembiayaan syariah bagi masyarakat dengan jangka waktu yang relatif panjang 1 - 30 tahun,angsuran tetap, sehingga bagi anak-anak muda yang baru mau memiliki investasi rumah bisa memilih pembiayaan syariah.
Bank Syariah Indonesia membuat produk secara customercentric yang memberikan benefit bagi nasabahnya, sehingga produk pembiayaan syariah dapat dinikmati seluruh nasabah.
Didukung perubahan perilaku masyarakat yang semakin rasional.
Riset menunjukkan segmen nasabah "Universalist" dan "Rationalist", yang memilih bank syariah berdasarkan keunggulan fungsional dan manfaat produk, telah meningkat dari 46,2 persen pada 2014 menjadi 59,1 persen pada 2024.
Sementara itu, BSI terus memacu pembiayaan griya guna mendukung Asta Cita Pemerintah untuk kesejahteraan rakyat dan menurunkan backlog perumahan yang saat ini jumlahnya mencapai 9.9 Juta unit.
Selain KPR Komersial, BSI juga berperan aktif menyalurkan KPR FLPP yang sudah mencapai 64.000 rumah.