BCA Akan Buyback Saham, Ini Bocoran Detailnya

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 20 Oktober 2025 | 20:47 WIB
BCA Akan Buyback Saham, Ini Bocoran Detailnya
BCA pada Senin (20/10/2025) mengumumkan akan melakukan pembelian kembali saham atau buyback saham sebesar-besarnya senilai Rp5 triliun. (BEI). [Dok BCA]
Baca 10 detik
  • Periode shares buyback BCA dimulai sejak 22 Oktober 2025 sampai 19 Januari 2026.
  • Pelaksanaan shares buyback tidak akan berdampak secara material bagi kinerja keuangan dan kegiatan usaha BCA.
  • BCA mengumumkan berhasil membukukan laba bersih yang naik 5,7 persen year on year. 

Suara.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA mengumumkan akan melakukan pembelian kembali saham atau buyback saham sebesar-besarnya senilai Rp5 triliun, dalam rangka mendukung stabilitas harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menjelaskan periode shares buyback dimulai sejak 22 Oktober 2025 sampai 19 Januari 2026, yaitu maksimum selama periode tiga bulan terhitung sejak tanggal keterbukaan informasi pada tanggal 20 Oktober 2025.

“Kecuali diakhiri lebih cepat oleh perseroan sebelum 19 Januari 2026 dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar Hera dalam Paparan Kinerja Kuartal III-2025 BCA di Jakarta, Senin.

Hera memastikan pelaksanaan shares buyback tidak akan berdampak secara material bagi kinerja keuangan dan kegiatan usaha perseroan.

“Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, BCA senantiasa mematuhi prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan mematuhi segala peraturan/ketentuan yang berlaku," ujar Hera.

Sebelumnya BCA mengumumkan berhasil membukukan laba bersih yang naik 5,7 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp43,4 triliun pada kuartal III-2025, dibandingkan senilai Rp41,1 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Perseroan membukukan pertumbuhan kredit sebesar 7,6 persen (yoy) menjadi Rp944 triliun pada kuartal III-2025, ditopang oleh ekspansi kredit berkualitas, serta terjaganya likuiditas perseroan.

“Terjaganya penyaluran kredit BCA di berbagai segmen dan sektor hingga September 2025 mencerminkan komitmen kami mendukung pertumbuhan perekonomian nasional,” ujar EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn.

Hera menjelaskan, penyaluran kredit korporasi menjadi yang tertinggi dibandingkan segmen lainnya, yaitu tumbuh 10,4 persen (yoy) mencapai Rp436,9 triliun pada kuartal III- 2025.

Baca Juga: Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA

Kemudian, kredit komersial tumbuh 5,7 persen (yoy) menjadi Rp142,9 triliun, dan kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) tumbuh 7,7 persen (yoy) menjadi Rp129,3 triliun pada kuartal III- 2025.

Sementara, kredit konsumer tumbuh 3,3 persen (yoy) menjadi Rp223,6 triliun, didorong kenaikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 6,4 persen (yoy) menjadi Rp138,8 triliun pada kuartal III- 2025.

Outstanding pinjaman konsumer lainnya (mayoritas kartu kredit) tumbuh 6,9 persen (yoy) mencapai Rp23,5 triliun pada kuartal III- 2025.

Adapun, kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 12,7 persen (yoy) mencapai Rp241 triliun pada kuartal III 2025, atau setara 25,5 persen dari total portofolio pembiayaan.

Hera mengatakan, kualitas pinjaman perseroan tetap terjaga terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) sebesar 5,5 persen pada kuartal III 2025, atau membaik dari 6,1 persen pada periode sama tahun sebelumnya.

Kemudian, rasio Non Performing Loan (NPL) terkendali di level 2,1 persen, dengan pencadangan NPL dan LAR tercatat memadai yaitu masing-masing 166,6 persen dan 69,5 persen.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI