- PT Victory Chingluh Indonesia, merupakan pemasok utama sepatu merek internasional Nike.
- Pabrik ini mengumumkan telah melakukan PHK kepada 2.804 pekerjanya.
- Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Unang Sunarno, membenarkan kabar menyedihkan ini.
Suara.com - Kabar duka kembali menyelimuti sektor manufaktur padat karya Indonesia. PT Victory Chingluh Indonesia, pabrik yang merupakan pemasok utama sepatu merek internasional Nike di Pasar Kemis, Tangerang, resmi merumahkan 2.804 karyawannya pada akhir Oktober 2025.
Kabar PHK ini langsung viral di media sosial. Pasalnya, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal ini memicu kekhawatiran serius terhadap kelangsungan industri yang selama ini menjadi penopang ekspor.
Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Unang Sunarno, membenarkan kabar menyedihkan ini.
Menurut Unang, pihak perusahaan beralasan PHK terpaksa dilakukan karena adanya penurunan pesanan ekspor secara drastis. Penurunan ini dipicu oleh keluhan dari pembeli luar negeri yang mengembalikan produk karena adanya penurunan kualitas hasil produksi. Kondisi ini berdampak langsung pada volume produksi pabrik.
"PHK dilakukan karena produk ekspor dikembalikan oleh pembeli akibat menurunnya kualitas hasil produksi," kata Unang Sunarno dalam keterangannya, Kamis (30/10/2025).
Terkait hak pekerja, PT Victory Chingluh Indonesia menawarkan skema kompensasi minimal dua kali pesangon, sebuah tawaran yang diklaim sesuai ketentuan yang dinegosiasikan.
Hingga saat ini, proses perumahan pekerja berjalan dengan dua tahap:
- 1.824 orang telah menyetujui dan menerima PHK beserta kompensasinya.
- Sisanya, 980 pekerja (dari total 2.804), masih berada dalam tahap negosiasi antara perwakilan pekerja dan manajemen perusahaan.
Meskipun perusahaan menawarkan kompensasi, serikat buruh menilai kebijakan PHK ini tidak transparan dan berpotensi merugikan pekerja. Mereka mendesak Pemerintah, khususnya Kementerian Tenaga Kerja, untuk segera turun tangan mengawasi proses penyelesaian hak-hak pekerja secara adil dan mencari solusi strategis guna mencegah gelombang PHK lanjutan di industri sepatu berorientasi ekspor.
KASBI berharap proses penyelesaian ini dapat berjalan lancar bagi ribuan pekerja yang terancam kehilangan mata pencaharian di tengah tantangan ekonomi global.
Baca Juga: Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya