-
Harga emas Antam jatuh Rp 12.000 menjadi Rp 2.278.000.
-
Harga Buyback emas Antam juga anjlok Rp 12.000 hari ini.
-
Kesepakatan AS–China menekan harga emas dunia akibat sentimen risiko.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Senin, 3 November 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.278.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas antam itu jatuh sebesar Rp 12.000 dibandingkan hari Minggu, 2 November 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.143.000 per gram.
![Pekerja menunjukkan perhiasan emas di Kantor Pusat Galeri 24 Pegadaian, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/05/88499-emas-antam-perhiasan.jpg)
Harga buyback itu juga anjlok Rp 12.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Minggu kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.189.000
- Emas 1 Gram Rp 2.278.000
- Emas 2 gram Rp 4.486.000
- Emas 3 gram Rp 6.697.000
- Emas 5 gram Rp 11.125.000
- Emas 10 gram Rp 22.220.000
- Emas 25 gram Rp 55.464.000
- Emas 50 gram Rp 110.935.000
- Emas 100 gram Rp 221.864.000
- Emas 250 gram Rp 554.440.000
- Emas 500 gram Rp 1.108.740.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.216.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Lagi Tren Penurunan
Harga emas dunia kembali melanjutkan tren penurunan pada awal perdagangan Asia, Senin (3/11/2025).
Mengutip FXStreet, logam mulia ini merosot mendekati level USD 1.965 per troy ounce, tertekan oleh sentimen positif hubungan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang mendorong minat investor pada aset berisiko.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
Pelemahan emas terjadi setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk menahan diri dari eskalasi perang dagang pekan lalu.
Trump memutuskan menurunkan tarif impor dari 57 persen menjadi 47 persen, sebagai imbalan atas langkah China menangguhkan kontrol ekspor logam tanah jarang dan meningkatkan pembelian kedelai dari AS.
Kesepakatan ini dianggap sebagai sinyal meredanya ketegangan ekonomi dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, sehingga mengurangi kebutuhan investor terhadap aset safe haven seperti emas.
Perkembangan positif seputar kesepakatan perdagangan AS–China dapat mengurangi permintaan aset safe haven dan melemahkan harga emas.
Selain faktor geopolitik, tekanan terhadap harga emas juga datang dari komentar agresif pejabat Federal Reserve (The Fed). Bank sentral AS tersebut baru saja memangkas suku bunga acuan menjadi kisaran 3,75 persen - 4,0 persen pada pertemuan Oktober lalu, namun memberi sinyal bahwa penurunan lanjutan belum tentu terjadi.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menyampaikan bahwa keputusan untuk memangkas suku bunga pada pertemuan Desember “bukanlah sesuatu yang pasti.” Saat ini, pasar memperkirakan kemungkinan sebesar 63 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga lagi sebesar 25 basis poin (bps) pada akhir tahun, dan total pemangkasan suku bunga bisa mencapai 82 bps hingga 2026.