-
Citi Indonesia menunjukkan kinerja keuangan yang solid dan stabil hingga kuartal ketiga 2025, dengan momentum keuntungan yang kuat dan kondisi neraca yang sehat.
-
Bank optimistis terhadap prospek pertumbuhan bisnis dan penyaluran kredit di Kuartal IV 2025, didukung oleh likuiditas kuat, kualitas portofolio yang baik, NPL terjaga, dan potensi penurunan suku bunga Bank Indonesia.
-
Citi Indonesia memiliki permodalan dan likuiditas yang sangat kuat, dengan rasio LDR 295% dan NSFR 160% yang jauh di atas ketentuan minimum OJK, memberikan fondasi kokoh untuk pertumbuhan menuju 2026
Suara.com - Citibank NA Indonesia (Citi Indonesia) memastikan kondisi keuangan tetap stabil.
Hal itu terlihat dengan capain kinerja yang tetap solid di kuartal ketiga.
Chief Executive Officer (CEO) Citibank N.A., Indonesia Batara Sianturi mengatakan, capaian kinerja perseroan hingga kuartal ketiga tahun ini tetap stabil.
Apalagi, kondisi keuangan Citibank tetap kuat di tahun 2025.
"Tanggal 18 akan kita umumkan. Kami sangat senang dengan persembahan kita untuk tiga kuartal. Saya pikir balance-nya kuat. Momentum keuntungan sangat kuat, dua digit,” ujar Batara sesi Media di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Dia menuturkan, fokus Citibank ke depan adalah memperkuat fundamental menuju 2026.

Apalagi, seluruh indikator menunjukkan kondisi yang positif, termasuk dari sisi likuiditas.
Terlebih, potensi penurunan suku bunga kredit maupun deposito akan berdampak positif terhadap aktivitas pembiayaan dan strategi pertumbuhan bisnis bank.
"Kami sudah dengar dari arahan dari Dewan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bahwa interest rate itu juga akan mulai turun, baik untuk suku bunga kredit maupun deposito. Jadi, dengan liquidity dan juga pricing, kami optimistis klien [kami] akan mulai membangun pipeline menuju 2026,” jelasnya.
Baca Juga: Waduh, Vietnam Jadi Pesaing Berat Indonesia untuk Dapatkan Calon Investor
Dia menekankan bahwa Citibank memiliki prospek penyaluran kredit yang kuat pada kuartal IV/2025.
Dirinya berharap pipeline soal pertumbuhan penyaluran kredit yang ada dapat segera terealisasi sebelum akhir tahun ini.
"Kita akan memiliki kondisi keuangan yang stabil di kuartal IV dan kita harapkan itu akan direalisasikan tahun ini, jangan lagi mundur ke 2026," ucapnya.
"Semua indikasi cukup baik, portfolio quality bagus, NPL juga terjaga, dan suku bunga kredit mulai turun. Jadi, ini kondisi yang kondusif untuk klien mulai membangun operasional dan belanja modal mereka menuju 2026,” dia menambahkan.
Sementara itu, Citibank berada dalam kondisi permodalan dan likuiditas yang kuat, dengan prospek suku bunga yang cenderung menurun ke depan.
Rasio kecukupan likuiditas (LDR) dan rasio pendanaan stabil bersih (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 295 persen dan 160 persen di atas ketentuan minimum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).