-
PLTGU Tambak Lorok penuhi 42 persen kebutuhan listrik Jawa Tengah dan DIY.
-
Blok 3 miliki efisiensi 61 persen dan mampu menekan emisi karbon.
-
Pembangkit ini berperan strategis, termasuk sebagai black start sistem.
Suara.com - Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok kini terus dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jawa Tengah dan DIY. Kini PLTGU Tambak Lorok tidak hanya memasok listrik rumah tangga, tapi fasilitas publik, dan sektor industri.
Plt Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Bayu Nugroho, menyebut pemerintah terus mengembangan pembakit ramah lingkungan, sebagai pengganti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Pembangkit listrik yang ada di Provinsi Jawa Tengah total kapasitas 13 GW dengan kepemilikan PLN 12,8 GW sekitar 99 persen dari total. PLTGU Tambak Lorok sampai September 2025, berhasil memproduksi listrik sebesar 2.628 GWH.
![Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jisman Hutajulu (kedua dari kiri), Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kedua dari kanan), Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Adi Lumakso (kiri) dan Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra (kanan) ketika meninjau PLTGU Tambak Lorok Blok 3 di Semarang beberapa waktu lalu. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/02/94276-pltgu-tambak-lorok-semarang.jpg)
"Seperti yang kita tahu, PLTGU Tambak Lorok ini juga berpredikat PROPER Emas dan yang terbaru berhasil meraih predikat Best Practice Report SMK2 dari Kementerian ESDM," ujarnya Bayu seperti dikutip, Senin (10/11/2025).
PLTGU Tambak Lorok memiliki kapasitas netto sebesar 1.697 megawatt dan menjadi penopang utama sistem kelistrikan Jawa Tengah. Pembangkit ini memasok sekitar 42 persen kebutuhan listrik untuk Sub Sistem Tanjung Jati dan Ungaran, menjadikannya salah satu aset strategis dalam menjaga keandalan pasokan energi.
Keunggulan terbaru hadir melalui Blok 3 yang mengusung teknologi modern dengan efisiensi mencapai 61 persen. Inovasi ini bukan hanya menghemat bahan bakar, tetapi juga menekan emisi karbon hingga 671 ribu ton per tahun setara dengan penyerapan karbon oleh lebih dari 1,25 juta pohon.
Di luar aspek teknis, PLN Indonesia Power aktif menjalankan program konservasi mangrove, pelestarian flora-fauna langka, serta pemberdayaan UMKM melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Semua upaya ini menegaskan bahwa keberadaan PLTGU Tambak Lorok bukan sekadar soal listrik, melainkan tentang kualitas hidup dan keberlanjutan lingkungan.
Sementara, Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN IP, Purnomo menyebut, keunggulan PLTGU Tambak Lorok Blok 3 yang menggunakan teknologi terbaru dengan efisiensi tertinggi mencapai 61 persen, emisi rendah, dan ramp rate tercepat di Jawa Tengah dan DIY.
Baca Juga: PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
"PLTGU Tambak Lorok Blok 3 milik PLN IP ini berkapasitas 779 MW, menggunakan teknologi modern, emisi rendah yang menyokong sistem kelistrikan JAMALI. Tidak hanya itu, unit kami juga berperan aktif dalam kegiatan konservasi flora fauna langka di gunung Ungaran," imbuhnya.
Senior Manager UBP Semarang, Flavianus Erwin Putranto menambahkan bahwa UBP Semarang memiliki peran strategis dalam sistem kelistrikan Jawa Tengah dengan peran sebagai pembangkit black start untuk mendukung keandalan sistem, serta menjadi satu-satunya pembangkit berbahan gas dengan fasilitas CNG di Jawa Tengah