- BPI Danantara menggunakan dana dividen untuk investasi di pasar modal dengan kriteria saham spesifik berdasarkan analisis fundamental.
- Danantara juga mengincar investasi pada obligasi pemerintah seri baru dan likuid, serta tidak menutup kemungkinan investasi luar negeri.
- Rencana investasi Danantara di pasar modal domestik tidak memiliki nominal pasti dan menampik isu dana Rp16 triliun masuk akhir tahun.
Suara.com - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara tidak menampik menggunakan dana dividen untuk berinvestasi di pasar modal. Namun, Danantara tidak secara asal-asalan mengguyur dananya di pasar modal.
Danantara pun telah menentukan kriteria-kriteria saham yang akan jadi bidikan untuk berinvestasi di pasar modal.
Managing Director Treasury Danantara Ali Setiawan mengatakan, kriteria saham itu diantaranya mulai dari pergerakan sahamnya apakah lazim atau tidak, imbal hasil dividen, kapitalisasi pasar, dan laba bersihnya.
"Jadi kalau saham itu, kita lihat return on equity-nya, PI-nya, dividen yield-nya, market cap, profitability-nya, dan likuiditas hariannya," kata Ali di Wisma Danantara, Jakarta, seperti dikutip Senin (1/12/2025).
![Managing Director Treasury Danantara, Ali Setiawan. [Suara.com/Achmad Fauzi].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/11/28/50479-danantara.jpg)
Tidak hanya pasar saham, Danantara juga membidik pasar obligasi dengan masuk ke obilogasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN). Danantara akan memegang SBN tersebut hingga jatuh tempo.
Namun, hanya seri SBN baru dan likuid saja yang akan dipilih oleh Danantara.
Tidak hanya di dalam negeri, Ali menyebut, Danantara juga tidak menutup kemungkinan untuk menginvestasikan dana yang dipegang ke pasar modal luar negeri.
"Kalau asset class-nya sudah pasti di Indonesia kan boring banget kan, cuma ada apa? Fixed income, corporate and govies (obligasi pemerintah dan obligasi korportasi), corporate-nya tidak likuid," imbuhnya.
Jadi Salah Satu Instrumen Investasi
Baca Juga: IHSG Perkasa di Awal Sesi Perdagangan 1 Desember, Bagaimana Proyeksinya
Chief Investment Officer BPI Danantara, Pandu Sjahrir menyebut, pasar modal memang salah satu instrumen yang akan digunakan Danantara untuk menanamkan dividen yang didapat.
"Jadi tentu nanti kita lihat lah dari hasil dividen, kita parking di mana, ya bisa saja salah satunya di sana (pasar modal)," ujar Pandu.
Memang, Mantan Bos TBS Energi Utama ini bilang, pasar modal memang bisa cepat mengolah dividen yang diterima Danantara. Namun dirinya, tidak ingin gegabah memilih satu instrumen investasi saja, tentu akan dilihat kembali ke mana saja lari dividen BUMN.
Pandu juga memastikan, investasi yang digelontorkan Danantara ke Pasar Modal pasti yang memberikan cuan yang besar.
"Paling penting fokus, simple, kita kan balik ke return-nya, tapi kita juga sekarang sudah ada memegang semua saham BUMN dan Tbk. Kurang lebih ada 18 ya kalau saya nggak salah yang ada di pasar modal, ya kita lihat di sana," imbuh dia.
Pada kesempatan ini Ali juga menanggapi ihwal rencana kerja sama Danantara dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk membuat indeks saham baru. Menurutnya, hal yang lebih substansial adalah bagaimana upaya untuk melakukan pendalaman pasar.