Alasan Robinhood Markets Akusisi Bursa Kripto Indonesia: Fakta-faktanya

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 09 Desember 2025 | 08:29 WIB
Alasan Robinhood Markets Akusisi Bursa Kripto Indonesia: Fakta-faktanya
Robinhood
Baca 10 detik
  • Robinhood mengakuisisi dua entitas Indonesia, PT Buana Capital dan PT Pedagang Aset Kripto, menandai masuknya perusahaan AS ini.
  • Keputusan ini didorong oleh pertumbuhan pesat perdagangan ritel dan basis investor muda Indonesia yang sangat besar.
  • Akuisisi ditargetkan selesai paruh pertama 2026, berpotensi menawarkan akses saham dan kripto internasional.

Suara.com - Perusahaan layanan keuangan terkemuka Amerika Serikat, Robinhood Markets, Inc. (NASDAQ: HOOD), membuat langkah strategis besar di Asia Tenggara dengan mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi dua entitas keuangan di Indonesia: PT Buana Capital (perusahaan pialang) dan PT Pedagang Aset Kripto (pedagang aset digital berlisensi OJK).

Akuisisi ganda ini secara resmi menandai masuknya Robinhood—yang dikenal sebagai pelopor perdagangan saham tanpa komisi—ke pasar domestik, sekaligus mempercepat misi perusahaan untuk mendemokratisasi keuangan bagi semua orang, termasuk masyarakat Indonesia.

Alasan Utama Robinhood Masuk ke Indonesia

Kepala Asia Robinhood, Patrick Chan, dalam acara Corporate Action Launch di Bursa Efek Indonesia, Senin (8/12/2025), menyebut Indonesia sebagai pasar yang sangat menarik karena pertumbuhannya yang pesat dalam perdagangan ritel.

"Indonesia merupakan pasar yang tumbuh pesat untuk perdagangan, menjadikannya tempat yang menarik untuk melanjutkan misi Robinhood dalam mendemokratisasi keuangan bagi semua orang," kata Chan.

Data pasar menunjukkan momentum kuat yang menjadi daya tarik bagi Robinhood:

Basis Investor Muda: Indonesia memiliki lebih dari 19 juta investor pasar modal dan 17 juta investor kripto per akhir Oktober 2025. Sekitar 54,25% dari investor pasar modal adalah generasi muda berusia di bawah 30 tahun, yang sangat cepat mengadopsi platform investasi digital dan teknologi seluler.

Kinerja Pasar Saham: Hingga akhir tahun (year-to-date/ytd), IHSG telah tumbuh 21,5%, menjadikannya kinerja terbaik ketiga di ASEAN.

Volume Kripto Tinggi: Nilai transaksi aset kripto mencapai Rp409,56 triliun (ytd) hingga Oktober 2025, dengan transaksi di bulan Oktober saja mencapai Rp49,28 triliun.

Baca Juga: Alasan Investor Crypto Indonesia Optimistis Meski Wall Street Bergejolak

Setelah akuisisi Buana Capital, Robinhood berencana untuk terus melayani klien brokerage yang sudah ada dengan produk keuangan Indonesia.

Namun, dalam jangka panjang, dan dengan persetujuan regulator, Robinhood berencana memperkenalkan layanan perdagangan sendiri secara besar-besaran, termasuk akses ke saham AS, aset kripto global, dan berbagai instrumen internasional lainnya.

Pieter Tanuri, dari Buana Capital dan PT Pedagang Aset Kripto, akan tetap terlibat sebagai penasihat strategis. Presiden Direktur Buana Capital, Benny Hardiman Setiabrata, menyambut baik akuisisi ini.

“Melalui sinergi ini, kita dapat menyaksikan bagaimana masyarakat Indonesia akan semakin mudah mengakses investasi global, dengan cara yang lebih terjangkau dan efisien. Akuisisi ini juga memberikan peluang besar memajukan literasi dan inklusi keuangan di Tanah Air,” ujar Benny, meyakini bahwa pengalaman Robinhood dapat membawa inovasi bagi investor Indonesia.

Kedua akuisisi ini ditargetkan selesai pada paruh pertama tahun 2026, namun masih tunduk pada persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan regulator terkait lainnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI