- Airlangga Hartarto melaporkan indikator makroekonomi positif dalam sidang kabinet pada 15 Desember 2025 kepada Presiden Prabowo.
- Indeks Harga Saham Gabungan mencatat rekor tertinggi sementara neraca perdagangan dan transaksi berjalan surplus signifikan.
- Meskipun sektor keuangan defisit, cadangan devisa tetap kuat dan pertumbuhan kredit perbankan menunjukkan tren positif.
Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melaporkan, perkembangan terkini kondisi ekonomi nasional dalam rapat sidang kabinet yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Senin (15/12/2025).
Dalam forum tersebut, Airlangga membeberkan sejumlah indikator makro ekonomi yang dinilai masih menunjukkan kinerja positif.
Pemerintah, kata dia, mencermati berbagai variabel mulai dari pasar keuangan, perdagangan internasional, hingga likuiditas dalam negeri sebagai dasar evaluasi kebijakan.
Airlangga menyebut, hingga memasuki penghujung tahun, kondisi ekonomi Indonesia masih berada dalam jalur yang terkendali.
Sejumlah capaian bahkan disebut menjadi sinyal optimisme bagi keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pertama kami laporkan bahwa situasi indikator ekonomi makro sampai akhir tahun ini masih baik,” ujar Airlangga di hadapan Prabowo.
Ia kemudian menyoroti kinerja pasar modal yang dinilai mencatatkan capaian penting. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebut mengalami lonjakan signifikan sejak awal tahun dan menorehkan rekor tertinggi sepanjang masa hingga ke level 8.600-an.
“Termasuk terkait dengan indeks harga saham pun all time high dari Januari naik 20 persen dan ini salah satu tertinggi di Asia,” kata Airlangga.
Selain pasar saham, Airlangga juga memaparkan kondisi perdagangan luar negeri. Neraca perdagangan Indonesia hingga periode terakhir masih berada di zona surplus, yang dinilai menjadi salah satu penopang stabilitas ekonomi.
Baca Juga: Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
“Kemudian dari neraca perdagangan surplus sampai dengan USD 2,39 miliar,” ujarnya.
Kinerja positif juga terlihat pada transaksi berjalan yang dilaporkan masih mencatatkan surplus sepanjang tahun berjalan. Hal ini disebut menjadi sinyal terjaganya keseimbangan eksternal perekonomian nasional.
“Kemudian tahun berjalan transaksi juga surplus USD 4 miliar,” kata Airlangga.
Meski demikian, ia mengakui adanya tekanan di sektor keuangan. Defisit pada pos tersebut disampaikan secara terbuka dalam laporan kepada Presiden.

“Memang di sektor keuangan kita defisit USD 8,1 miliar,” ujar Airlangga.
Di tengah kondisi tersebut, Airlangga menegaskan posisi cadangan devisa Indonesia tetap kuat. Cadangan devisa yang tinggi dinilai memberikan bantalan terhadap berbagai potensi tekanan eksternal. “Cadangan devisa masih tetap tinggi di USD 150 miliar,” katanya.
Dari sisi domestik, Airlangga menyoroti kinerja penyaluran kredit perbankan yang masih tumbuh positif. Pertumbuhan kredit dinilai menjadi indikator penting bagi pergerakan sektor riil.
“Yang positif pertumbuhan kredit tetap positif 7,36 persen,” ujar Airlangga.
Ia juga menyinggung pertumbuhan uang primer yang dinilai cukup tinggi, seiring dengan kebijakan fiskal yang telah dijalankan pemerintah. Likuiditas tersebut disebut memberikan dorongan bagi perekonomian.
“Dan uang primer yang kemarin digelontorin Pak Menkeu ini juga tinggi tumbuh 13,3 persen, 2.136 triliun,” kata Airlangga.
Menurutnya, kondisi tersebut akan memberikan dampak lanjutan bagi perekonomian, baik pada tahun berjalan maupun tahun berikutnya, terutama didukung oleh realisasi belanja kementerian dan lembaga.
“Jadi efeknya tahun depan akan positif dan juga tahun ini dengan tadi sebagian dari kementerian/lembaga penggunaan anggarannya juga baik,” ujarnya.
Berdasarkan berbagai indikator tersebut, Airlangga menyampaikan keyakinannya bahwa target pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini dapat tercapai sesuai rencana pemerintah. “Jadi target 5,2 persen tahun ini insyaallah tercapai,” kata Airlangga.
Ia menutup laporannya dengan optimisme terhadap kinerja ekonomi pada kuartal terakhir tahun ini. Pemerintah menilai momentum pertumbuhan masih akan berlanjut hingga akhir tahun. L“Dan kuartal 4 juga insyaallah kenaikannya di atas 5,4 persen,” pungkas Airlangga.