Modal Inti Superbank (SUPA) Tembus Rp8 Triliun, Naik Kelas ke KBMI 2

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:59 WIB
Modal Inti Superbank (SUPA) Tembus Rp8 Triliun, Naik Kelas ke KBMI 2
Superbank resmi melantai di bursa, Rabu (17/12/2025). [Suara.com/Rina]
Baca 10 detik
  • PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) resmi naik kelas menjadi Bank KBMI 2 setelah IPO pada 17 Desember 2025.
  • Kenaikan kasta ini didukung modal inti mencapai Rp8 triliun, melampaui batas minimum KBMI 1 (hingga Rp6 triliun).
  • Dana IPO Rp2,79 triliun akan dialokasikan untuk penguatan kredit (70%) dan pengembangan teknologi (30%).

Suara.com - PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) mengukir pencapaian signifikan pada hari perdana perdagangannya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/12/2025).

Bank digital yang terafiliasi dengan ekosistem Grab, Emtek, Singtel, KakaoBank, dan GXS ini secara resmi naik kelas ke Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 2.

Kenaikan kasta ini terjadi setelah perseroan berhasil memperkuat struktur permodalannya melalui aksi penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO).

Per hari ini, modal inti Superbank tercatat telah mencapai Rp8 triliun, melonjak signifikan dibandingkan posisi September 2025 yang sebesar Rp4,88 triliun.

Melampaui Ambang Batas KBMI 1

Sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kategori KBMI 1 diperuntukkan bagi bank dengan modal inti hingga Rp6 triliun.

Dengan modal yang kini menyentuh angka Rp8 triliun, Superbank secara kualifikasi telah memenuhi syarat untuk masuk ke jajaran bank KBMI 2.

Presiden Direktur Superbank, Tigor M Siahaan mengatakan, meskipun proses administratif di OJK masih terus berjalan, modal inti saat ini dipastikan sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan dalam jangka pendek maupun menengah.

Penguatan modal ini sejalan dengan dorongan OJK agar industri perbankan nasional lebih kompetitif dan memiliki ketahanan yang kuat dalam memitigasi risiko di masa depan.

Baca Juga: GGRP Resmi Jadi Emiten Modal Asing, Harga Sahamnya Meroket

Rencana Strategis Pasca-IPO

Dalam aksi korporasinya, Superbank melepas 4,4 miliar saham baru atau setara 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dengan harga penawaran Rp635 per saham, emiten berkode saham SUPA ini sukses menghimpun dana segar sebesar Rp2,79 triliun.

Berdasarkan prospektus perusahaan, dana hasil IPO tersebut akan dialokasikan secara strategis untuk dua fokus utama:

Penguatan Kredit (70%): Mayoritas dana akan digunakan sebagai modal kerja untuk memperluas penyaluran kredit kepada segmen underbanked, baik nasabah ritel maupun pelaku UMKM.

Pengembangan Teknologi (30%): Alokasi ini disiapkan untuk belanja modal guna memperkuat infrastruktur teknologi informasi.

Fokus pengembangan mencakup sistem pembayaran digital, analisis data, keamanan siber (cybersecurity), hingga investasi jangka panjang pada kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).

Pencatatan perdana saham ini menjadi momentum penting bagi Superbank untuk memperluas jangkauan layanan finansial digitalnya di Indonesia. Pada perdagangan perdananya, saham SUPA pun langsung menunjukkan performa gemilang dengan kenaikan harga yang cukup signifikan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI