Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:46 WIB
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
Ilustrasi pergerakan saham hari ini di IHSG BEI [Antara]
Baca 10 detik
  • PT PANI (PIK2) resmi menguasai 85,95% saham PT CBDK senilai Rp14,6 triliun dari Agung Sedayu dan Salim Group.
  • Pendanaan akuisisi saham CBDK tersebut sepenuhnya menggunakan dana hasil rights issue PANI.
  • Konsolidasi ini diperkirakan meningkatkan likuiditas saham PANI dan didukung prospek monetisasi aset strategis di PIK2.

Suara.com - Emiten properti terafiliasi Grup Agung Sedayu dan Salim Group, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) atau yang lebih dikenal dengan branding PIK2, secara resmi memperkokoh dominasinya atas PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).

Transaksi yang bernilai belasan triliun rupiah ini menandai babak baru konsolidasi aset strategis di kawasan pengembangan terpadu pesisir Jakarta.

Langkah ini bukan sekadar penambahan porsi kepemilikan biasa, melainkan sebuah manuver strategis untuk mengamankan kendali penuh atas CBDK.

Dengan kepemilikan mayoritas mutlak, PIK2 kini memiliki otoritas tunggal dalam menentukan arah kebijakan bisnis CBDK, terutama di saat sektor properti premium mulai menunjukkan tren pemulihan yang kuat bagi para investor urban.

Berdasarkan laporan keterbukaan informasi, PANI telah mengeksekusi pembelian 2.270.158.968 lembar saham CBDK.

Melalui transaksi terbaru ini, kepemilikan PANI di CBDK melesat drastis dari sebelumnya hanya 45,90% (sekitar 2,6 miliar saham) menjadi 85,95% atau setara dengan 4.872.208.968 saham.

Adapun rincian sumber perolehan saham tersebut berasal dari dua entitas besar:

PT Agung Sedayu: Melepas 1.105.937.178 saham.

PT Tunas Mekar Jaya (Salim Group): Melepas 1.164.221.790 saham.

Baca Juga: Target Harga Surge (WIFI) Usai Kinerja Naik 155 Persen

Kedua belah pihak menyepakati harga transaksi di level Rp6.450 per saham, sehingga total nilai akuisisi ini mencapai angka yang sangat fantastis, yakni Rp14,6 triliun.

Dampaknya, porsi kepemilikan PT Agung Sedayu dan PT Tunas Mekar Jaya di CBDK kini menyusut drastis menjadi masing-masing 2,54% dan 1,51%, menyisakan ruang bagi publik untuk menjaga likuiditas.

Satu hal yang menarik perhatian analis adalah sumber pendanaan yang digunakan oleh PANI. Manajemen menegaskan bahwa seluruh biaya akuisisi CBDK berasal dari hasil rights issue yang telah dilakukan sebelumnya.

Strategi ini dianggap sangat cerdas secara fundamental karena perusahaan mampu melakukan ekspansi agresif tanpa harus menambah beban bunga dari utang bank atau obligasi baru.

Sejalan dengan aksi di level CBDK, entitas pengendali yakni PT Multi Artha Pratama (MAP) juga memperkuat posisinya di tubuh PANI.

Pada 18 Desember 2025, MAP mengeksekusi haknya dalam rights issue PANI dengan membeli 385.356.454 saham di harga Rp12.975 per saham. Transaksi senilai Rp4,99 triliun ini meningkatkan porsi MAP di PANI menjadi 84,08%.

Analisis Pasar: Likuiditas Meningkat dan Prospek

Sucor Sekuritas memberikan pandangan positif terhadap rangkaian aksi korporasi ini. Skema rights issue PANI dinilai mampu meningkatkan free float (saham beredar di publik), yang sangat penting untuk memperbaiki likuiditas serta visibilitas emiten ini di mata investor global.

Fokus investor kini diperkirakan akan bergeser dari urusan permodalan menuju monetisasi aset. Beberapa proyek utama yang menjadi katalis pertumbuhan PANI dan CBDK ke depan meliputi:

Akses infrastruktur strategis melalui Jalan Tol Kataraja.

Beroperasinya NICE Convention Center yang berskala internasional.

Pengoperasian Hilton PIK2 serta pengembangan kawasan hunian dan komersial terpadu lainnya.

Melihat fundamental yang semakin kokoh pasca-konsolidasi, analis tetap optimis terhadap prospek kedua emiten ini. Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi BUY (Beli) untuk saham PANI dengan target harga menembus Rp20.950 per saham.

Sementara itu, untuk saham CBDK, analis juga mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga di level Rp14.200 per saham.

Target ini didasarkan pada perhitungan nilai aset bersih yang terdiskon sekitar 56% terhadap RNAV, menjadikannya aset yang sangat menarik untuk dikoleksi di tengah percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan PIK2.

Desclaimer: Redaksi tidak menyarankan pembelian saham. Segala risiko ada di tangan Anda.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI