PSSI Enggan Komentari Tim Bentukan Pemerintah

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 04 Januari 2015 | 15:34 WIB
PSSI Enggan Komentari Tim Bentukan Pemerintah
Ketua PSSI Djohar Arifin menyampaikan pidato saat menghadiri Kongres Biasa Asprov PSSI Sumut di Medan. ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PSSI enggan mengomentari tim sembilan bentukan pemerintah, meski banyak pemilik suara pada Kongres Tahunan di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (4/1/2015), menginginkan respon resmi dari induk organisasi sepak bola Indonesia itu.

Salah satu permintaan resmi untuk membahas masalah terhangat saat ini disampaikan oleh perwakilan dari klub Pelita Bandung Raya Tri Goestoro.

Selain itu, dari perwakilan Asosiasi Provinsi Sabaruddin Lambamba.

"Kami saja hanya tau dari media (tim sembilan) Mengurus football development saja sudah menguras energi," kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.

Meski tidak tegas dalam menyikapi Tim Sembilan yang salah satu tugasnya mengawasi kinerja PSSI, namun dalam Kongres Tahunan ternyata akan dibentuk tim khusus yang akan menampung masukan dari stakeholder di luar PSSI.

Tim khusus bentukan PSSI dengan kekuatan antara delapan hingga 13 orang yang salah satunya berasal dari institusi ini bernama Tim Sinergi. Untuk personelnya akan diputuskan dalam satu pekan ke depan.

"Tim Sinergi diputuskan pada Rapat Komite Eksekutif tadi malam dan langsung diinformasikan ke peserta kongres," kata Sekjen PSSI Joko Driyono.

Pembentukan Tim Sembilan oleh pemerintah yang beranggotakan banyak kalangan mulai dari pengamat olahraga, praktisi hukum, mantan pemain hingga sosiolog akan berkerja sama tiga bulan ke depan dengan anggaran hampir Rp2 miliar.

Tim Sembilan ini beranggotakan mantan Wakapolri Oegroseno, sosiolog Imam Prasojo, pengamat olahraga Budiato Sambazy, mantan pemain sepak bola Ricky Yakobi, Deputi V Kemenpora Gatot S Dewa Broto.

Selain itu, akademisi dari Universitas Negeri Surabaya Nurhasan, mantan Duta Besar Indonesia di Swiss Joko Susilo, mantan Ketua PPATK Yunus Husen dan mantan Direktur Pencegahan KPK Eko Tjiptadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI