"Pada era perserikatan pertemuan kedua tim memang selalu ditunggu, dan dinantikan oleh seluruh pecinta sepakbola di Indonesia," tulis Bepe.
"Data di atas membuat saya memilih bersepakat dengan pendapat beberapa legenda, punggawa, serta pendukung Pangeran Biru yang mengatakan jika laga klasik itu ya Persib melawan PSMS, bukan Persija melawan Persib," jelasnya.
Lebih lanjut, striker berusia 38 tahun ini juga menyatakan kekurangsetujuannya Persib disebut sebagai rival anak-anak Macan Kemayoran.
Berdasarkan statistik yang diuraikannya, dari 38 pertemuan kedua tim, Persija merebut 16 kemenangan, sedangkan Persib baru enam kali menang. Sisanya, 16 laga berakhir seri.
"Bagaimana bisa disebut 'Rival' jika salah satu tim mendominasi hasil di atas lapangan. 16 kemenangan berbanding 6 kemenangan tentu tidak dapat dikatakan dekat," tegasnya.
"Saya lebih setuju jika Persija Vs Persib diberi label laga 'Sarat Gengsi'. Iya sarat gengsi dan ego dari mereka yang suka memelihara kebencian dalam hati mereka, dan mendapat keuntungan dari perseteruan yang terjadi di luar lapangan," sambungnya.
Secara pribadi, mantan pemain Pelita Bandung Raya ini mengaku selalu menantikan pertandingan melawan Persib. Pasalnya, itu menjadi kesempatan emas baginya mengasah kemampuan berhadapan dengan pemain-pemain Maung Bandung.
Baca Juga: The Three Musketeers di F1 GP Perancis 2018