Karier Seumur Jagung Lopetegui di Santiago Bernabeu

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 30 Oktober 2018 | 18:23 WIB
Karier Seumur Jagung Lopetegui di Santiago Bernabeu
Kolase foto Julen Lopetegui, Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane [AFP]

Tidak terkalahkan di 20 pertandingan dan membukukan 61 gol saat mengarsiteki La Furia Roja ternyata tidak menjadi jaminan bagi Lopetegui untuk mengulang sukses di level klub. Bersama Real Madrid, nama Lopetegui yang bersinar terang kala mengantar timnas Spanyol ke putaran final Piala Dunia 2018 secara meyakinkan seakan meredup, bahkan mati!

Madridista-- julukan fans Madrid-- tidak membutuhkan waktu lama untuk melontarkan mosi tidak percaya kepada entrenador baru itu.

Sejak mengalahkah Espanyol pada 22 September lalu, Real Madrid belum lagi mengecap kemenangan di La Liga. Madrid sudah menelan kekalahan dari Sevilla, Alaves, Levante, ditahan imang Atletico Madrid, dan puncaknya dipermalukan oleh Barcelona di Camp Nou.

Dari 10 pertandingan Madrid yang dipimpin Lopetegui di La Liga, Luka Modric cs membukukan empat kemenangan, dua hasil imbang dan empat kali tumbang. Mengantongi 14 poin dari 10 laga, Real Madrid pun saat ini menempati posisi sembilan klasemen sementara La Liga. Posisi terburuk yang pernah ditempati Madrid dalam satu dekade terakhir.

Reaksi dua pemain Real Madrid Gareth Bale (kanan) dan Karim Benzema yang kecewa saat menghadapi Levante di Santiago Bernabeu. GABRIEL BOUYS / AFP
Reaksi dua pemain Real Madrid Gareth Bale (kanan) dan Karim Benzema yang kecewa saat menghadapi Levante di Santiago Bernabeu. GABRIEL BOUYS / AFP

Total, 14 pertandingan Real Madrid di semua kompetisi dipimpin Lopetegui. 14 pertandingan yang berujung dengan 21 gol dan 20 kali kebobolan. Yang tidak kalah penting, Madrid juga kehilangan peluang untuk menambah koleksi Piala Super Eropa di awal musim setelah debut Lopetegui berujung dengan kekalahan dari rival sekota, Atletico Madrid.

Tanpa kehadiran Cristiano Ronaldo, Real Madrid seakan kehilangan taring. Dari 14 pertandingan yang dilalui dan berujung dengan selisih satu gol, seakan menegaskan jika Madrid bukan lagi singa buas yang haus akan kemenangan.

Di masa kepemimpinannya, Lopetegui mencoba untuk mengembalikan ketajaman lini depan Los Blancos, yang menjadi masalah besar sepeninggal Ronaldo. Berbagai cara dicoba untuk meningkatkan daya gedor El Real lewat formasi menyerang ideal 4-3-3 yang berubah menjadi 4-5-1 ketika bertahan, namun hasilnya tetap negatif.

Reaksi pemain PSG Neymar usai pertandingan Liga Champions kontra FK Crvena Zvezda di Parc des Princes, Kamis (4/10/2018) [AFP]
Reaksi pemain PSG Neymar usai pertandingan Liga Champions kontra FK Crvena Zvezda di Parc des Princes, Kamis (4/10/2018) [AFP]

Singkat kata, Madrid memang membutuhkan sosok penyerang yang bisa diandalkan. Presiden Real Madrid Florentino Perez pun sempat gembar-gembor untuk mendatangkan Eden Hazard dan Neymar untuk menggantikan Ronaldo. Tapi tak satupun yang berhasil diboyong ke Santiago Bernabeu.

Tak bisa dipungkiri, ketiadaan sosok pemain yang bisa menjadi pembeda di saat-saat genting macam Ronaldo pun menjadi salah satu faktor penting terpuruknya Madrid. Sosok pemain yang tidak pernah dimiliki Lopetegui di masa kepelatihannya di Real Madrid yang seumur jagung.

Baca Juga: Anaknya Didepak Madrid, Ayah Lopetegui Mencak-mencak

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI