"Kami akan melakukannya dengan cara kami. Kami tidak ingin membandingkan diri kami dengan AS Roma atau tim lain. Sudah sering pemain Liverpool menunjukkan semangat pantang menyerah, dan itu akan ditunjukkan lagi," tegasnya seperti dikutip uefa.com.
Salah Gegar Otak dan Firmino Tak Kunjung Fit, Kecerdasan Klopp Diuji
Dihadapkan dengan misi maha sulit, Liverpool dipastikan tidak akan turun dengan formasi terbaiknya saat menjamu Barcelona di Anfield. Kenyataan yang pastinya membuat manajer The Reds Jurgen Klopp pusing tujuh keliling.
Roberto Firmino yang mengalami cedera selangkangan sejak bulan lalu, dipastikan belum fit dan tidak bisa diturunkan. Begitu pula dengan Mohamed Salah yang mengalami cedera saat menghadapi Newcastle United di St. James Park, Minggu (5/5/2019).
Absennya Firmino dan Salah tentu akan sangat memengaruhi performa Liverpool. Mengingat Firmino dan Salah, merupakan dua dari tiga trisula maut yang sangat diandalkan Klopp sejak musim lalu.
![Pemain Liverpool Mohamed Salah mengalami cedera saat menghadapi Newcastle United di St. James Park, Minggu (5/5/2019) [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/05/06/43880-mohamed-salah.jpg)
"Keduanya (Firmino dan Salah) tidak bisa bermain," kata Klopp.
"Salah mengalami gegar otak dan tidak diperbolehkan bermain. Dia merasa baik-baik saja, tapi tidak dari sudut pandang medis."
Tanpa Firmino dan Salah, hanya Sadio Mane yang fit dan siap turun. Namun tanpa kedua rekannya itu, performa Sadio Mane sepertinya tidak akan setajam seperti sebelumnya.
Tidak bisa dipungkiri, jika Mane membutuhkan tandem yang memiliki kecepatan untuk bisa diajaknya memainkan Si Kulit Bundar. Biasanya, Salah atau Firmino yang bisa mengikuti kecepatan pemain asal Senegal itu.
Baca Juga: Lakoni Misi Sulit, Klopp: Kami Akan Berikan yang Terbaik
Klopp memang memiliki Daniel Sturridge dan Divock Origi untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Firmino dan Salah. Tapi, melihat dari lawatan Liverpool ke markas Newcastle United akhir pekan kemarin, Sturridge dan Origi rasanya tak mampu mengikuti Mane.
![Kolase foto manajer Liverpool Jurgen Klopp dan pelatih Barcelona Ernesto Valverde [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/04/30/96940-kolase-foto.jpg)
Butuh Kemenangan Besar, Akankah Klopp Mengulang Formasi 4-3-2-1 di Camp Nou?
Kejelian Jurgen Klopp dalam memilih pemain dan meracik strategi tidak perlu lagi diragukan. Di leg pertama Liverpool memang takluk tiga gol tanpa balas dari Barcelona. Namun berdasarkan statistik pertandingan, Liverpool ternyata mampu mematahkan dominasi penguasaan bola Barcelona.
Menggunakan formasi 4-3-2-1, The Reds sukses membuat tim besutan Ernesto Valverde keteteran. 51 persen penguasaan bola dikantongi Liverpool dengan 10 tembakan ke gawang. Meski hanya empat yang mengarah ke sasaran.
Strategi Klopp di leg pertama terbilang sukses. Meski pada akhirnya Lionel Messi tampil sebagai pembeda bagi Barcelona. Di sepanjang pertandingan, Virgil van Dijk yang memimpin 'operasi' di lini belakang mampu membatasi pergerakan Messi. Meski di akhir pertandingan, dua gol atas nama Messi tercatat di papan skor lewat bola liar dan set piece.
Melirik fakta di atas, besar kemungkinan strategi seperti di leg pertama akan kembali diterapkan manajer asal Jerman. Tentunya dengan sedikit modifikasi karena Liverpool membutuhkan banyak gol untuk membalikkan keadaan.