
Klub yang baru saja berkompetisi di Liga 1 ini memberinya tuah. Dengan modal para pemain muda, ia sukses membawa tim yang berasal dari Kepolisian Indonesia ini menjadi kampium kala itu.
Tim berjuluk The Guardian itu mengunci posisi puncak klasemen Liga 1 2017 dengan koleksi 68 poin dari 34 laga.
Menariknya, FIFA sempat silang informasi terkait juara liga saat itu. Di laman resminya mereka menuliskan Bali United yang menjadi juaranya.
Lisensi kepelatihannya sempat dipertanyakan
Polemik ini muncul setelah eks pelatih Persipura Jayapura, Peter Butler. Pelatih yang kini menukangi Timnas Liberia tersebut kecewa setelah PSSI memutuskan memilih Simon McMenemy sebagai juru taktik Timnas Indonesia sepeninggal Luis Milla dan Bima Sakti.
Pelatih yang pernah membesut PSMS Medan itu menyayangkan keputusan PSSI tersebut karena yang bersangkutan dinilai masih kurang pas untuk menjadi pelatih kepala. Butler menyebut McMenemy tak punya lisensi UEFA Pro yang menjadi lisensi tertinggi di profesi kepelatihan.
![Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy. [@simonmcmenemy / Instagram]](https://media.bolatimes.com/thumbs/2019/06/12/58290-simon-mcmenemy/730x480-img-58290-simon-mcmenemy.jpg)
Fakta tersebut di kemudian hari dibenarkan Kepala Direktur Humas dan Promosi Digital PSSI, Gatot Widakdo. Meski begitu ia berkilah bahwa berdasar aturan AFC dan AFF tidak ada yang mengharuskan pelatih timnas punya lisensi AFC Pro.
Diketahui saat ini McMenemy memegang lisensi A AFC yang didapatnya pada 2010 silam. Lisensi itu diketahui lebih rendah dari dua asistennya di Timnas Indonesia yakni Yeyen Tumena dan Joko Susilo.
Keduanya diketahui sudah memiliki lisensi AFC Pro. Yeyen dan Joko sudah mengikuti kursus kepelatihan AFC Pro sejak April 2018 dan berakhir pada Maret 2019 lalu.
Baca Juga: Sudah Punya Kandidat Pelatih Timnas Indonesia, PSSI Minta Publik Sabar
Gaji McMenemy sebagai pelatih Timnas Indonesia cuma kalah dari Luis Milla