Ketiadaan fasilitas kesehatan juga membuat ayahnya yang sakit parah meninggal dunia. Kejadian tersebut berlangsung saat Mane berusia tujuh tahun.
Mane menuturkan bahwa ayahnya memang sudah cukup lama sakit. Namun, karena keterbatasan biaya dan tidak adanya rumah sakit membuat keluarga hanya memberikan obat-obatan tradisional selama hampir empat bulan.
''Saat itu saya sedang bermain bola, kemudian sepupu saya datang sembari berkata, 'Sadio ayahmu meninggal' dan saya pun menjawab 'Benarkah? Dia becanda'. Waktu itu saya tak mempercayainya,'' ungkap Mane.
''Kami sempat memberikannya obat-obatan tradisional selama hampir empat bulan. Tetapi penyakitnya kembali datang dan obat sudah tak bekerja maksimal,'' imbuh eks pemain Southampton itu.
Mane pun kini sukses mewujudkan cita-citanya membangun rumah sakit. Tercatat rumah sakit tersebut sudah enam bulan beroperasi.
Berkat aksi mulianya itu, Senegal pun semakin bangga memiliki sosok Sadio Mane. Pemain Terbaik Afrika 2019 itu bahkan sempat difilmkan dengan judul 'Sadio Mane Made In Senegal'.