Liga Belanda dihentikan dengan status tanpa ada juara dan tanpa adapula klub yang terdegradasi untuk musim 2019/2020.
Menurut Robert, keputusan itu bukan keputusan sepihak KNVB, melainkan keputusan berdasarkan kesepakatan seluruh klub penghuni Eredivisie Belanda.
"Keputusan di Belanda untuk menghentikan liga bukan keputusan dari KNVB. Semua harus paham mengenai hal ini. Keputusan dibuat dari pertemuan antara semua klub profesional klub di negara itu," kata Robert, Kamis (30/4/2020).
"Ada 14 klub sepakat dihentikan, 7 klub berpendapat netral dan 7 tim bersebrangan dengan keputusan itu. Jadi para prinsipnya itu adalah keputusan demokratis yang dibuat oleh klub. Namun KNVB yang akhirnya memutuskan itu, berdasarkan apa yang disepakati oleh klub," lanjutnya.
Menurut pelatih kawakan asal Belanda itu, keputusan yang diambil oleh KNVB merupakan keputusan yang adil bagi seluruh klub penghuni Eredivisie Belanda.
"Saya pikir itu adil karena memang lebih baik menghentikan liga dan memulai liga baru ketika krisis ini sudah usai. Negara sudah melakukan ini dan mayoritas orang-orang di Belanda setuju untuk keputusan ini," bebernya.
Namun, Robert yang notabene merupakan fans berat Ajax Amsterdam mengaku kecewa lantaran tim idolanya gagal merengkuh gelar Eredivisie.
Padahal, Ajax sendiri berstatus sebagai pemuncak klasemen sementara Liga Belanda.
"Sebagai fans Ajax, tentu saya ingin melihat tim kebanggaan menjadi juara liga. Tapi peraturannya sudah sangat jelas, musim ini harus diakhiri tanpa ada juara," ungkapnya.
Baca Juga: Kabur ke Kebun Penduduk, Bedhu Ditangkap WRC Setelah 4,5 Jam Dicari
Kontributor : Aminuddin