Tanggapan Eks Pemain Timnas Usai Dilaporkan Polisi karena Dugaan Penipuan

Irwan Febri Rialdi Suara.Com
Selasa, 06 April 2021 | 21:35 WIB
Tanggapan Eks Pemain Timnas Usai Dilaporkan Polisi karena Dugaan Penipuan
Mantan Pemain Timnas Indonesia Nuralim. Dia dilaporkan polisi atas dugaan penilpuan.[Suara.com/Imam Faisal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan pemain Timnas Indonesia, Nuralim, dilaporkan ke pihak kepolisian Polres Metro Bekasi Kota atas dugaan penipuan. Ia dilaporkan bersama seorang pegawai Pemkot Bekas dengan inisial RS.

Nuralim dan RS diduga melakukan penipuan karena menjanjikan kepada seorang warga bahwa mereka bisa memasukannya bekerja sebagai Tenaga Kerja Kontrak (TKK) di lingkungan Pemkot Bekasi dengan memberikan sejumlah uang.

Pelapor, Ajie Fadillah menceritakan detail kasus dugaan penipuan tersebut.

Peristiwa bermula ketika dia mencari kerja. Kemudian, dia mendapatkan informasi bahwa sedang ada penerimaan TKK di lingkungan Pemkot Bekasi dari rekannya.

Lalu, Nuralim datang ke rumah Ajie untuk dan mengaku memiliki kuota untuk memasukan 10 orang menjadi TKK dan meminta uang sebesar Rp 50 juta. Saat itu, kata dia, dijanjikan bahwa uang akan dikembalikan penuh jika Ajie tidak masuk menjadi TKK.

Kemudian, keluarga Ajie meminta waktu satu minggu untuk memberikan uang itu. Disampaikan bahwa hampir setiap hari Nuralim menagih uang tersebut dengan alasan banyak orang yang berminat untuk menjadi TKK.

Selanjutnya, uang tersebut diberikan orangtua Ajie kepada Nuralim. Uang itu diserahkan ke Nuralim di kediaman Ajie pada 1 September 2019.

"Dia janji kan tiga bulan berarti Januari Februari sudah mulai bekerja," kata Aji kepada SuaraBekaci.id, Senin (5/4/2021) malam.

Pada awal Januari 2020, Nuralim dan RS beralasan bahwa saat itu Pemkot Bekasi sedang fokus dalam penanganan banjir. Sehingga, pejabat terkait di Pemkot Bekasi tidak dapat menandatangani berkas penerimaan pegawai.

Baca Juga: Cuma Jadi Perantara, Eks Pemain Timnas Nuralim Mengaku Tak Terima Uang

Kemudian, pada April 2020 dia kembali menghubungi Nuralim. Namun, saat itu eralasan bahwa tengah pandemi Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI