Suara.com - Marcelo akhirnya bisa tampil di laga Chelsea vs Madrid setelah bek andalan Los Blancos itu terbebas dari kewajiban sebagai petugas TPS (tempat pemungutan suara). Dilaporkan Marca, Selasa (4/5/2021), pemain asal Brasil itu diselamatkan oleh seorang wanita.
Manajemen Real Madrid sebelumnya telah mencoba meyakinkan Dewan Pemilihan untuk melepas Marcelo dari kewajibannya sebagai petugas TPS.
Karena Real Madrid harus bertolak ke London pada pukul 10:30 CEST pada Selasa (4/5/2021). Madrid akan menghadapi Chelsea di leg kedua semifinal Liga Champions di Stamford Bridge.
![Penyerang Real Madrid, Karim Benzema (kanan) merayakan golnya ke gawang Celta Vigo bersama fullback Marcelo, dalam laga jornada pertama Liga Spanyol 2019/2020 di Balaidos, Sabtu (17/8/2019) malam WIB. [MIGUEL RIOPA / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/08/18/60181-karim-benzema-marcelo.jpg)
Sayangnya, alasan yang diberikan Real Madrid tidak dipahami oleh Dewan Pemilihan sebagai force majeure dan Marcelo tetap harus menghadiri acara pelantikan dan serah tugas di TPS pada pukul 8:28 pagi CEST.
Beruntung bagi Marcelo, seorang wanita menawarkan diri untuk menggantikan dirinya sebagai petugas TPS.
Marcelo pun dapat kembali ke rumah tepat waktu dan melakukan perjalanan ke London bersama rekan-rekan setimnya di Real Madrid.
Diberitakan sebelumnya, Marcelo terancam melewatkan leg kedua pertandingan semifinal Liga Champions antara Real Madrid vs Chelsea yang akan digelar di Stamford Bridge bulan depan.
Marcelo kemungkinan tidak akan memperkuat Los Blancos di laga tersebut karena memiliki tugas lain, yaitu mengawal pemungutan suara di Madrid, atau dengan kata lain menjadi petugas TPS (tempat pemungutan suara).
Pemilihan dewan Komunitas Madrid ke-12 akan diadakan pada hari Selasa, 4 Mei 2021. Dalam pemilihan tersebut, sebanyak 136 kursi dewan diperebutkan.
Baca Juga: Prediksi Manchester City vs PSG di Liga Champions dan 4 Berita Bola Terkini
Pemilihan tersebut juga menandai pertama kalinya seorang perdana menteri daerah di Madrid memanfaatkan hak prerogatif presiden untuk mengadakan pemilihan lebih awal lebih cepat dari jadwal.