Pelatih asal Argentina itu bisa memasang formasi 4-3-3 di mana Messi mengisi sayap kanan serangan, sedangkan sahabat baiknya, Neymar, menempati sayap kiri. Keduanya mengapit Mbappe di tengah.
Pochettino juga bisa memakai patron 4-2-3-1 di mana Messi menjadi striker kedua di belakang Mbappe, sedangkan Angel Di Maria dan Neymar mengapit pada kedua sisi sayap serangan.
Kendati bakal membuat duo pivot; Marco Verratti dan Georginio Wijnaldum rawan dikoyak serangan balik lawan, tapi kuartet serang itu bisa membuat lawan lebih sibuk menangkis serangan.
Terakhir Pochettino bisa memasang 3-5-2, di mana Messi dan Mbappe menjadi ujung tombak kembar yang disangga Neymar di belakang mereka, sedangkan Verratti dan Wijnaldum anteng mendikte lapangan tengah.
Tetapi sistem ini membuat Di Maria yang menjadi pemain terbaik PSG musim lalu bersama Mbappe dan kiper Keylor Navas, menjadi tak terpakai.
Tetapi apa pun itu, berbekal komposisi lengkap seperti ini, kalau bukan yang terbaik di dunia, paling tidak PSG bisa menjadi salah satu tim terbaik di jagat raya.
Dan tentu saja juara Liga Champions pun bukan lagi asa yang tak bisa diwujudkan.