Suara.com - Ada yang menarik di balik kemenangan besar Timnas Belanda atas Timnas Gibraltar dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, Selasa (12/10/2021) kemarin, di mana seorang guru bernama Bradley Banda berhasil menggagalkan penalti Memphis Depay.
Belanda yang berjuang untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 menjalani pertandingan kedelapan Grup G dengan menjamu Gibraltar di Feyenoord Stadium.
Seperti bisa diduga, Belanda yang turun dengan mayoritas pemain terbaiknya, berhasil menang besar atas Gibraltar dengan skor 6-0.
Adapun enam gol Belanda dicetak oleh lima pemain yakni Virgil van Dijk, Denzel Dumfries, Arnaut Danjuma, Donyell Malen dan dua gol Memphis Depay.
Sejatinya, Depay bisa saja mencetak hat-trick di laga ini setelah pada menit ke-18 Belanda mendapat hadiah penalti seiring pelanggaran handsball yang dibuat Graeme Torilla.
Depay yang menjadi eksekutor malah gagal menceploskan bola setelah sepakannya mampu ditepis oleh kiper Gibraltar, Bradley Banda.
Meski kebobolan enam gol, keberhasilan Bradley Banda menepis penalti itu menuai pujian dari penikmat sepak bola di seluruh dunia dan khususnya Depay.
Depay langsung mendekatinya pasca laga usai dan nampak merangkul bahu Bradley Banda yang diyakini sebagai ucapan selamat atau pujian untuknya.
Pujian yang mengalir ke Bradley Banda ini sendiri tak lepas dari fakta bahwa dirinya bukanlah kiper profesional yang malang melintang di jagat sepak bola.
Baca Juga: Manchester United Konfirmasi Raphael Varane Menepi Beberapa Minggu
Bradley Banda sendiri diketahui merupakan seorang guru yang bekerja paruh waktu sebagai kiper baik untuk Timnas Gibraltar dan klubnya, Europa FC.
Bradley Banda, Guru Sekolah Berkebutuhan Khusus yang Gegerkan Dunia
Bradley Banda lahir dan tumbuh di Gibraltar pada 20 Januari 1998. Dalam perjalanan hidupnya, pemain berusia 23 tahun ini pernah membela tim Inggris.
Tim yang pernah dibela Bradley Banda di Inggris merupakan tim kampus di wilayah Southampton yang bernama Team Solent. Meski membela tim kampus, ia yang saat itu berusia 20 tahun berhasil mendapat panggilan membela timnas senior Gibraltar.
Setelah menimba ilmu di Inggris, Banda kembali ke Gibraltar dan bergabung dengan tim bernama Glacis United sejak 2018 hingga 2019.
Pada 2019, ia hijrah ke Lynx FC. Dari sini namanya pun kian melejit di Gibraltar dan membuat tim papan atas, Europa FC, merekrutnya pada musim panas 2021 lalu.