Karena statusnya yang membela tim papan atas itu, Banda pun mendapat kesempatan tampil untuk pertama kalinya bagi Timnas Gibraltar, di mana Belanda yang menjadi lawannya.
Meski debutnya ini terkesan tak baik karena kebobolan setengah lusin gol dari Belanda, Banda tetap menorehkan tinta emas berkat penampilan apiknya yang menggagalkan eksekusi penalti pemain sekelas Memphis Depay.
Bila dibandingkan Depay, Banda masih kalah jauh. Apalagi, sepak bola hanyalah pekerjaan sampingan baginya yang memiliki profesi utama sebagai guru.
Ya, Banda merupakan seorang guru di sekolah berkebutuhan khusus bernama St Martin’s di Gibraltar. Setiap hari Senin hingga Jumat, ia menjadi guru dan pada akhir pekan lah ia baru menjalani karier sebagai pesepak bola.
Bahkan saat hendak debut bagi Gibraltar saat melawan Belanda di Feyenoord Stadium (12/10/21), Banda harus izin dari pekerjaannya sebagai guru karena pertandingan digelar pada Senin malam waktu setempat.
Bradley Banda pun mengaku dirinya bangga menjalani dua karier yang berseberangan ini. Ia bangga bisa menjadi guru untuk anak-anak berkebutuhan khusus dan juga tak segan menyebut dirinya sebagai pemain sepak bola.
[Zulfikar Pamungkas Indrawijaya]