Alhasil, tak ada peluang berujung gol. Malah parahnya lagi, tak adanya sistem bertahan yang baik membuat Man United mudah kecolongan lewat serangan balik. Sebagai contoh ada laga melawan Istanbul Basaksehir musim lalu.
5. Kerap Salah Memilih Pemain yang Diturunkan
Sebagai seorang pelatih, Solskjaer wajib memahami kondisi pemain dan mengerti taktik yang akan lawan mainkan sebelum memilih pemain yang diturunkan.
Namun, kesulitan Solskjaer memahami taktik membuat Man United kerap salah menurunkan pemain dalam laga yang akan dimainkan.
Sebagai contoh di laga melawan Everton beberapa waktu lalu, ia mencadangkan Cristiano Ronaldo yang tengah moncer. Belum lagi kala melawan Leicester City kemarin, di mana Solskjaer menurunkan Harry Maguire yang kabarnya dibekap cedera.
Selain itu, cara Solskjaer memilih pemain untuk posisi Double Pivot di skema 4-2-3-1. Entah bagaimana, ia kerap salah dalam memilih pemain yang berujung rusaknya keseimbangan di lini tengah Setan Merah.
Memang Man United tak punya gelandang bertahan murni. Tapi itu bukan alasan mengingat banyaknya opsi yang ia miliki untuk sektor tersebut.
Penulis: Zulfikar Pamungkas
Baca Juga: Jadwal Liga Champions Pekan Ini: Atletico vs Liverpool, Man United Jamu Atalanta