Infografis
Suara.com - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, membagikan potret yang mencuri atensi netizen. Juru taktik asal Korea Selatan itu bergaya ingin memukul Dedik Setiawan.
Potret tersebut diketahui dari unggahan akun Instagram Shin Tae-yong pada Minggu (2/1/2022). Dalam foto itu, pelatih berusia 51 tahun berpose di samping Dedik Setiawan.
Tangan Shin Tae-yong kemudian memegangi pundak Dedik. Menariknya, tangan satunya diarahkan ke wajah striker Arema FC tersebut seperti hendak memukul.
Sedangkan Dedik Setiawan pose tersenyum serta mengangkat satu jempolnya. Satu tangan lainnya melingkar di pinggang sang pelatih.
Tentu saja pose memukul yang dilakukan Shin Tae-yong terhadap Dedi ini adalah bercanda belaka. Akan tetapi, netizen mengomentari karena sepertinya sang pelatih geregetan dengan strikernya tersebut.
"Geregetan sama Dedik beneran apa bercana itu, Coach?" komentar bola***
"Emot mengepal tangan saat foto sama Dedik. Artinya coach geregetan," seru cho1***
"Foto Coach dengan Dedik menggambarkan kita semua," timpal richa***
Sementara itu, Dedik Setiawan menjadi sosok yang banyak dikritik oleh suporter timnas Indonesia karena tampil kurang maksimal di gelaran Piala AFF 2020.
Baca Juga: Jadwal Bola Malam Ini Live TV: Man United vs Wolves, Vannes vs PSG
Meski dipercaya sebagai menjadi pilihan utama Shin Tae-yong pada dua laga final Piala AFF 2020, tetapi performa Dedik Setiawan jauh dari kata memuaskan.
Pasalnya, selama tampil bersama timnas Indonesia pada ajang Piala AFF 2020, Dedik Setiawan gagal menjaringkan satu gol pun ke gawang lawan.
Bahkan, penyerang asal klub Arema FC ini sempat menjadi trending topic di Twitter. Setidaknya, ada puluhan ribu tweet yang menyebut nama Dedik Setiawan.
Sebagian besar kicauan netizen memang bernada hujatan karena performa Dedik Setiawan yang kurang berkontribusi pada laga final Piala AFF 2020.
Adapun Shin Tae-yong juga mengakui bahwa titik lemah di skuad timnas Indonesia adalah di lini serang.
Shin Tae-yong membawa empat pemain di posisi penyerang tengah. Mereka adalah Ezra Walian, Kushedya Hari Yudo, Dedik Setiawan, dan Hanis Saghara.
