Salah satu faktor yang membuat Kamerun begitu impresif dari lapangan ke lapangan adalah lini serang mereka yang produktif sekaligus eksplosif. Sudah 20 gol mereka ciptakan sejak dikalahkan Pantai Gading dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 itu.
Mereka juga lumayan tangguh dalam menjaga wilayahnya dan ini terbukti dari empat kali clean sheet dalam sembilan laga terakhirnya tersebut.
Meskipun demikian, Kamerun harus hati-hati menghadapi lawannya dalam semifinal nanti karena dalam delapan pertemuan terakhir di antara mereka, Kamerun hanya pernah sekali mengalahkan Mesir.
Namun satu kemenangan ini bisa menjadi modal baik karena terjadi dalam partai puncak Piala Afrika pada 2017, ketika dua gol yang dibuat Nicolas N'Koulou dan Aboubakar membuat Kamerun berbalik menang setelah tertinggal lebih dulu oleh gol Mohamed Elneny.
Mesir
Sebaliknya perjalanan Timnas Mesir selama turnamen ini tidak terlalu meyakinkan, padahal mereka tak terkalahkan selama kualifikasi turnamen ini.
Tetapi sebagaimana umumnya tim besar, setelah tumbang 0-1 di tangan Nigeria pada partai pembuka grup 11 Januari lalu, Mesir bangkit dengan mencatat kemenangan penting 1-0 atas Guinea-Bissau empat hari kemudian, sebelum mengalahkan Sudan dengan skor sama dalam pertandingan terakhir grupnya.
Ujian sebenarnya Mesir ternyata dimulai pada fase knockout, dengan tak tanggung-tanggung menghadapi tim tangguh Pantai Gading dalam babak 16 besar.
Tetapi laga yang dilangsungkan di Stadion Douala itu tak menghasilkan satu gol pun sekalipun sudah 120 menit dimainkan. Padahal Mesir memiliki megabintang dalam sosok Mohamed Salah.
Baca Juga: Sudah ke Final, Sadio Mane Minta Senegal Mati-matian untuk Juara Piala Afrika
Mesir menjadi tim yang lebih dinaungi Dewi Fortuna setelah Eric Bailly menjadi satu-satunya penendang gagal dalam adu penalti Mesir vs Pantai Gading itu.
Sebaliknya Mohamed Salah dengan tenang menjalankan tugasnya dengan baik sebagai penendang terakhir yang sekaligus menentukan drama adu penalti itu.
Mesir kembali menghadapi mantan juara Afrika yang juga sesama tim kuat dari Afrika Utara, Maroko, dalam perempat final.
Tertinggal lebih dulu Mesir balik mengalahkan Maroko 2-1 lewat perpanjangan waktu berkat gol penentu kemenangan yang disarangkan Trezeguet pada menit ke-100.
Mesir hanya mencetak empat gol selama turnamen ini, tetapi mereka memiliki lini pertahanan yang sulit ditembus lawan yang juga menjadi faktor sangat penting yang membuat mereka tetap bertahan dalam Piala Afrika edisi Kamerun ini.
Tiga kali clean sheet dan hanya kebobolan dua dalam lima pertandingan membuktikan mereka akan menjadi lawan yang sangat sulit diteror Kamerun.