5 Alasan Timnas Futsal Indonesia Bakal Berprestasi di Piala Asia Futsal 2022

Suara.com - Berikut lima alasan mengapa Timnas Futsal Indonesia bisa mencatatkan prestasi pada Piala Asia Futsal 2022 di Kuwait mendatang.

Timnas Futsal Indonesia dipastikan akan tampil di ajang Piala Asia Futsal 2022 usai menjadi finalis Piala AFF Futsal 2022.

Sebagai informasi, Timnas Futsal Indonesia sendiri lolos dengan menjadi salah satu dari tiga tim peringkat teratas di Piala AFF Futsal 2022.

Di ajang Piala AFF Futsal 2022 itu, tim Merah Putih harus menelan kekecewaan mendalam, usai tumbang di final dari tuan rumah Thailand lewat drama adu penalti.

Kekecewaan ini terasa mendalam setelah di laga final itu, Timnas Futsal Indonesia mampu unggul 2-0, sebelum akhirnya disamakan oleh tuan rumah di menit-menit akhir.

Alhasil kegagalan itu menambah panjang derita Timnas Futsal Indonesia yang tak pernah lagi menjadi juara Piala AFF Futsal sejak 2010 silam.

Meski gagal, Timnas Futsal Indonesia masih bertekad bisa membawa pulang gelar ke Tanah Air. Nyatanya, dalam waktu dekat tim Merah Putih akan berlaga di Piala Asia Futsal 2022 di Kuwait.

Walaupun akan bersua tim-tim hebat dari berbagai negara Asia lainnya, Timnas Futsal Indonesia diyakini bisa berprestasi di Piala Asia Futsal 2022 di Kuwait nanti.

Apalagi jika melihat sederet alasan berikut ini.

Baca Juga: Dikartu Merah di Final, Ini 3 Persamaan Evan Soumilena dengan Abduh Lestaluhu

1. Tekad Perbaiki Rekor Buruk

Perbesar

Timnas Futsal Indonesia datang ke Piala Asia Futsal 2022 dengan tekad memperbaiki rekor buruk selama mengikuti ajang tersebut.

Dalam sembilan kali kesertaannya, langkah tim Merah Putih selalu kandas di babak grup dan belum pernah sekalipun lolos ke babak Knock Out.

Alhasil, di ajang Piala Asia Futsal 2022 pun Timnas Futsal Indonesia akan mencoba memperbaiki catatan buruknya tersebut dan melangkah lebih jauh dari edisi sebelum-sebelumnya.

2. Diisi Pemain Muda Berbakat

Perbesar

Dalam kesertaannya di Piala AFF Futsal 2022, Timnas Futsal Indonesia memilih mengandalkan darah muda ketimbang pemain berpengalaman, seperti Bambang Bayu Saptaji.