Cristiano Ronaldo Tinggalkan Manchester United, Solusi Terbaik untuk Kedua Pihak?

Rully Fauzi Suara.Com
Jum'at, 08 Juli 2022 | 10:59 WIB
Cristiano Ronaldo Tinggalkan Manchester United, Solusi Terbaik untuk Kedua Pihak?
Penyerang Manchester United, Cristiano Ronaldo. [SEBASTIEN BOZON / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Chelsea yang finis urutan ketiga dan belakangan musim ini selalu tampil jauh lebih tinggi dalam Liga Champions ketimbang United, memiliki tiket kompetisi paling elit di Eropa itu.

The Blues sendiri serius mendekati Ronaldo, bukan karena coba-coba, bukan pula cuma karena brand dan marketing.

Klub London ini menghadapi masalah di lini depan yang dalam dua musim terakhir kalah produktif dari tim-tim enam besar Liga Inggris lainnya. Hanya Jorginho (tujuh gol) dan Mason Mount (11 gol) pemain Chelsea yang paling banyak mencetak gol selama dua musim itu. Dua orang ini berposisi gelandang, bukan penyerang.

Romelu Lukaku yang sudah dipinjamkan ke Inter Milan, serta Timo Werner dan Kai Havertz yang subur di Liga Jerman sebelum ditarik ke Stamford Bridge, juga mandul musim lalu.

Oleh karena itu Ronaldo akan menjadi imbuhan yang sangat bagus bagi lini serang Chelsea, yang kemudian berminat juga menjegal MU dalam mendapatkan Frenkie de Jong.

Dari hari ke hari, bayangan Ronaldo pindah ke lain hati semakin besar. Tetapi itu bukan karena Ronaldo tidak mencintai United.

Dia pemain besar, dan pemain besar selalu ingin ada di Liga Champions, sayangnya United tak bisa memberikan itu. Andai masih 20-an tahun Ronaldo mungkin mau menunggu barang satu musim.

United sendiri perlahan realistis. Pun Erik ten Hag yang disebut media massa Inggris tidak terlalu serius melibatkan Ronaldo. Dia berbicara melibatkan Ronaldo karena dia tahu di belakang pemain ini ada penggemar dan legenda-legenda MU yang menghormati pemain itu. Ronaldo juga brand.

Semua orang tahu filosofi sepak bola ten Hag tidak cocok dengan Ronaldo yang sama halnya dengan gegenpressing Ralf Rangnick yang melatih United sebelum ten Hag.

Baca Juga: Manchester United Akhirnya Ikhlas Cristiano Ronaldo Pergi, Buka Harga di Rp 213 Miliar

Rangnick bahkan hanya perlu dua hari setelah menjadi manajer United untuk menyatakan tak bisa memainkan Ronaldo. Tapi karena tak ada pilihan lain dalam lini serang, Rangnick terpaksa memainkan Ronaldo.

Kualitas Ronaldo sebagai penuntas memang tak tertandingi tetapi Rangnick melihat pemain ini jarang berusaha terlibat dalam permainan tempo tinggi yang diinginkan Rangnick.

Dan inilah yang meyakinkan Rangnick untuk memberi tahu direktur sepak bola John Murtough agar menjual peraih Ballon d'Or lima kali itu dalam jendela transfer Januari silam.

Ten Hag diyakini bakal mengalami dilema seperti Rangnick. Bukan mustahil dia berpikiran sama dengan Rangnick untuk mengecualikan Ronaldo tapi tak akan bisa.

Menjadi masuk akal selama gonjang ganjing ini teh Hag bungkam soal Ronaldo atau setidaknya berbicara normatif saja, karena dia mungkin sudah melihat Ronaldo akan menjadi salah satu masalah yang menghalangi dia dalam merevolusi Manchester United dengan sepak bola menekan dan menyerang.

Itu sama halnya dia tak berbicara apa-apa soal Paul Pogba yang hengkang ke Juventus. Pemain ini dianggap figur yang memecah belah skuad yang mungkin saja salah satu dari dua biang rusuh yang sudah meninggalkan MU seperti disebut CEO Richard Arnold.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI