Jepang sudah empat kali menjuarai Piala Asia, Korea Selatan dua kali, sedangkan Saudi dan Iran masing-masing tiga kali.
Demikian juga dalam Asian Games. Tim-tim Asia Timur juga dominan di sini. Myanmar menjadi satu-satunya tim Asia Tenggara yang merebut medali emas sepak bola Asian Games, pada 1966 dan 1970.
Dengan reguler bertanding melawan tim-tim seperti Jepang, Korea Selatan dan China, kualitas timnas Indonesia bisa semakin baik sehingga menjadi bekal bagus dalam menapaki level kompetisi internasional lainnya.
Asia Timur menawarkan atmosfer kompetisi lebih teruji karena sebagian diisi tim-tim berpengalaman tampil di level puncak.
Tapi ada aspek-aspek lain yang berpotensi menjadi masalah, salah satunya adalah faktor geografis yang bisa berakhir kepada aspek finansial dan kebugaran pemain.
Ini karena Asia Timur begitu jauh dari Indonesia. Wilayah terdekat Asia Timur seperti Hong Kong dan Taiwan tetap kalah jauh dibandingkan dengan wilayah paling jauh Asia Tenggara di Myanmar.
Dari perspektif geografis, Vietnam malah lebih masuk akal masuk zona Asia Timur. Kenyataannya hampir semua negara yang pindah federasi mempertimbangkan juga kedekatan geografis.
Dan seperti Afrika serta Amerika, negara-negara Asia tak saling berdekatan layaknya di Eropa di mana jarak tak terlalu bermasalah, apalagi benua biru itu memiliki fasilitas lengkap dan tingkat kesejahteraan relatif merata.
Yang pasti, hampir semua benua memiliki federasi regional. Namun keberadaan federasi regional ini tak menjamin bisa memupus ketimpangan kualitas sepak bola antar kawasan di satu benua.
Baca Juga: Bima Sakti Janji Timnas Indonesia Main High Pressing di Piala AFF U-16 2022
Perkuat Fair Play