Keberuntungan tidak memihak Jerman yang kehilangan kapten dan pencetak gol terbanyak Alexandra Popp karena cedera otot saat pemanasan.
Sebaliknya Inggris diselimuti keberuntungan setelah 12 bulan tim putranya kalah adu penalti dari Italia dalam final Euro 2020.
Manajer timnas Inggris Sarina Wiegman kini menjadi pelatih yang meraih dua gelar juara Euro Putri setelah juga memimpin Belanda juara lima tahun lalu.
"Pertandingan yang sangat ketat, memang ada sedikit pertarungan di sana, tapi siapa peduli, kami menang 2-1," kata Wiegman. "Kami juara Eropa."
Di bawah asuhan Wiegman, Inggris tidak terkalahkan dalam 20 pertandingan tetapi harus berjuang sampai akhir oleh juara Euro Putri delapan kali kendati kehilangan Popp.
Striker Wolfsburg yang melewatkan Euro Putri 2013 dan 2017 karena cedera itu mencetak enam gol dalam lima pertandingan sebelum final.
Meskipun kehilangan pencetak gol utamanya dan menghadapi atmosfer tidak bersahabat di Wembley, Jerman tetap menjadi ancaman dan nyaris membuka skor pada awal babak kedua ketika tendangan Magull melebar dari gawang Inggris.
Meratanya komposisi pemain menjadi salah satu faktor besar di balik keberhasilan Inggris di bawah Wiegman. Pelatih Belanda ini beralih mengandalkan Alessia Russo dan Toone untuk membalikkan keadaan seperti mereka lakukan saat menundukkan Spanyol dalam perempat final.
Perubahan kembali berjalan sempurna ketika Toone menembus jantung pertahanan Jerman untuk menyambut umpan terobosan Keira Walsh. Dengan ketenangan yang luar biasa dia mengangkat bola untuk melewati jangkauan Frohms.
Baca Juga: Resmi Pensiun, Ini Perjalanan Karir Jack Wilshere Eks Maestro Lini Tengah Arsenal
Jerman tersentak untuk segera berusaha menciptakan gol penyeimbang.