Suara.com - Berikut sejumlah penyebab Timnas Indonesia U-16 dibantai Malaysia di laga penentuan juara grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.
Timnas Indonesia U-16 bermain buruk di pertandingan terakhir grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 saat menjamu Malaysia, Minggu (9/10/2022).
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Pakansari tersebut, Timnas Indonesia U-16 harus menelan kekalahan memalukan dengan skor 1-5 dari Malaysia.
![Penyerang Timnas Indonesia U-17, Arkhan Kaka (kanan) tampil pada laga laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 kontra Malaysia di Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (9/10/2022) malam. [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/09/75166-arkhan-kaka-timnas-indonesia-u-17.jpg)
Kekalahan ini terasa memalukan sebab Timnas Indonesia U-16 sejak awal dijagokan bisa mengalahkan Malaysia, menyusul kiprah apiknya melawan tim-tim di grup B.
Bahkan parahnya lagi, kekalahan Timnas Indonesia U-16 ini sudah didapatkan sejak babak pertama kala Malaysia mencetak lima gol dalam tempo 20 menit saja.
Malaysia mampu membombardir gawang Timnas Indonesia U-16 lewat dua gol Arami Wafiy dan satu gol yang masing-masing dicetak oleh Zainurhakimi, Anjasmirza, dan Afiq Danish.
Sedangkan satu-satunya gol Timnas Indonesia U-16 yang dicetak di laga ini dibuat oleh Arkhan Kaka saat laga memasuki masa Injury Time babak kedua.
Kekalahan dari Malaysia ini pun membuat mimpi Timnas Indonesia U-16 tampil di putaran final Piala Asia U-17 2023 sirna.
Karena hasil melawan tim peringkat ke-4 dan peringkat ke-5 tak dihitung, Timnas Indonesia U-16 yang berada di posisi runner up grup B pun tak bisa melangkah ke putaran final Piala Asia U-17 2023 lewat jalur runner up grup terbaik.
Di laga tersebut terdapat beberapa faktor yang membuat Timnas Indonesia U-16, yang superior sejak hari pertama kualifikasi, melempem dan kalah dari Malaysia dengan skor mencolok.
Berikut deretan faktor atau penyebab kekalahan tersebut.
1. Kelelahan
Dalam Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 ini, Timnas Indonesia U-16 harus bertanding sebanyak empat kali dalam rentang waktu seminggu. Jelas faktor kelelahan menjadi faktor utama kekalahan ini.
Parahnya lagi, faktor kelelahan ini dikarenakan Bima Sakti jarang melakukan rotasi di setiap laganya. Hal ini berbeda dengan Malaysia yang berani melakukan rotasi saat timnya menghadapi lawan-lawan mudah.
![Pemain Timnas Indonesia U-17, Muhammad Nabil Asyura (tengah) memegang kepalanya usai Timnas Malaysia U-17 mencetak gol dalam laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (9/10/2022) malam. [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/09/47525-timnas-indonesia-u-17.jpg)
2. Pertahanan yang Buruk