Infografis
Suara.com - Tommaso Baldanzi mencetak gol tunggal yang membawa Empoli menang 1-0 di kandang Inter Milan pada pertandingan Liga Italia di Giuseppe Meazza, Milan, Selasa (24/1/2023) WIB.
Kemenangan itu membawa Empoli sementara naik ke posisi kesembilan dalam klasemen dengan 25 poin, sedangkan Nerrazurri tertahan pada posisi ketiga dengan 37 poin, demikian laman resmi Liga Italia.
Sebelum kickoff, Inter memamerkan trofi Piala Super Italia yang mereka dapatkan setelah memukul rival sekota AC Milan dengan skor 3-0 di Riyadh, Arab Saudi, pada Rabu.
Namun justru Empoli yang memulai laga dengan agresif. Nicolo Cambiaghi melesakkan bola namun dapat ditahan kiper Inter Andre Onana.
Dari tendangan sudut Hemrikh Mkhitaryan secara tidak sengaja menendang kepala Francesco Caputo, tetapi wasit tidak menilainya sebagai pelanggaran.
Inter ganti mencoba memegang kendali permainan. Alessandro Bastoni mendapat peluang namun sundulannya yang melebar, dan Lautaro Martinez gagal memaksimalkan umpan Federico Dimarco akibat ditempel ketat pemain-pemain Cremonese.
Saat Inter sedang menguasai keadaan, mereka justru harus kehilangan Milan Skriniar yang terpaksa mendapat kartu kuning kedua. Sepakan Skriniar yang terlalu tinggi mengenai kepala Caputo dan membuat Inter harus bermain dengan sepuluh pemain pada menit ke-40.
Setelah turun minum, Cremonese yang unggul jumlah pemain mengintensifkan serangan. Onana harus melakukan dua penyelamatan penting untuk menggagalkan sepakan Nedim Bajrami dari sudut sempit serta sambaran Liam Henderson.
Namun dari satu serangan balik, gawang Inter akhirnya kemasukan. Onana tidak kuasa mencegah bola sepakan Baldanzi melewati sela-sela tanah dan tubuhnya, untuk masuk gawang. Itu gol keempat Baldanzi dari sepuluh penampilannya dalam Liga Italia musim ini.
Baca Juga: Link Live Streaming Liga Italia: Inter Milan vs Empoli
Pelatih Inter Simone Inzaghi kemudian memasukkan Romelu Lukaku untuk menambah daya serang. Namun sampai akhir mereka kesulitan membobol gawang lawan setelah Edin Dzeko, Stefan de Vrij, dan Robin Gosens gagal memaksimalkan peluang-peluang yang dimilikinya.
