Lebih lanjut, Sigit menjelaskan dalam mewujudkan persepakbolaan Indonesia yang jauh lebih baik, Polri telah mengundang pemateri dari Conventry University Inggris, untuk memberikan pelatihan manajemen kompetisi.
Tak hanya itu, Sigit menyebut Polri juga telah menerbitkan Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 Tentang pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga.
Dengan adanya hal itu, menurut dia diharapkan mampu menyelenggarakan giat pengamanan sepak bola dengan baik sesuai standar FFA, termasuk di dalamnya melakukan asesmen dan manajemen risiko termasuk keselamatan penonton dan pemain.
“Kami juga melaksanakan pelatihan dengan menghadirkan ahli dari Conventry University Inggris untuk berikan pemahaman terhadap para anggota termasuk anggota Liga Indonesia Baru (LIB). Kami harapkan ini bisa dilakukan transfer knowledge dan betul-betul memperbaiki pola pengamanan yang lebih baik,” katanya.
Terkait masalah perizinan, menurut Sigit pihaknya selalu berkoordinasi dengan LIB dalam hal ini operator atau pelaksana yang ditunjuk PSSI.
“Ini semua kami lakukan evaluasi apakah kemudian dilakukan asesmen risiko terkait kelayakan stadion yang digunakan dan sebagainya,” kata Sigit.
Sigit mengaku banyak pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman sebelumnya. Prinsipnya, Polri ingin melakukan perbaikan agar kompetisi berjalan baik serta keselamatan penonton dan pemain terjaga dengan baik.
"Prinsipnya, Polri siap mendukung dan babat habis pelaku mafia bola," ujar Sigit.
Baca Juga: Hasil Timnas Indonesia U-20 vs Selandia Baru: Garuda Nusantara Tumbang 1-2