Suara.com - Wacana aturan pembatasan pemain naturalisasi di setiap klub peserta Liga 1 2023-2024 menuai pro dan kontra. Banyak pemain naturalisasi yang menganggap aturan itu diskriminatif.
Wacana itu disampaikan PSSI ketika Ketua Umum Erick Thohir menggelar acara Sarasehan Sepak Bola Nasional pada Sabtu (4/3/2023).
Dalam acara yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur itu, PSSI turut mengundang perwakilan dari tim Liga 1 maupun Liga 2 untuk membahas sepak bola nasional.
Salah satu yang dibahas adalah terkait aturan baru pemain naturalisasi. Nantinya, tiap klub hanya boleh memiliki maksimal dua pemain naturalisasi setiap musimnya.
"PSSI mengambil posisi, kalau bisa pemain naturalisasi hanya satu orang. Jika tidak, kapan pesepak bola Indonesia akan bermain." ucap Erick Thohir saat itu.
![Striker Timnas Indonesia, Ilija Spasojevic (kiri) melakukan sesi latihan. [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/12/25/94507-ilija-spasojevic-timnas-indonesia.jpg)
Tujuan dari aturan itu muncul sebagai upaya mencegah fenomena klub-klub Liga 1 menaturalisasi pemain dengan tujuan untuk mengakali aturan pemain asing. Meski demikian, tak semua pihak menerimanya.
Sederet pemain naturalisasi bersuara, usai tak kuasa menahan geramnya wacana pembatasan pemain naturalisasi di Liga 1 2022 oleh Ketum PSSI, Erick Thohir.
Tak pelak wacana itu membuat sejumlah pemain naturalisasi geram, hingga tak kuasa untuk bisa menahan rasa ingin berontak meski hanya lewat komentar.
Lantas siapa saja pemain naturalisasi yang melontarkan kritik terkait wacana tersebut? Berikut di antaranya.
Baca Juga: Marc Klok hingga Igbonefo Kecewa Aturan Baru Liga 1: Main di Timnas WNI, di Klub Jadi Naturalisasi
1. Ilija Spasojevic

Striker tersubur di Liga 1 milik Indonesia ini merasa wacana yang akan digulirkan Erick Thohir bertentangan dengan semangat yang diusung pemain.
Spaso pun berharap Erick Thohir selaku Ketum PSSI tidak menerapkan aturan tersebut dan memberi keadilan untuk para pemain naturalisasi.
"Sepakbola adalah olahraga global yang merayakan keberagaman. Peraturan yang beredar baru-baru ini bertentangan dengan semangat ini," tulis Spaso dalam unggahan akun Instagram pribadi.
"Kami harap semua pihak dapat mempertimbangkan kembali pertaturan ini dan membuat liga yang adil dan inklusif untuk semua pemain." imbuhnya.
2. Marc Klok