Suara.com - Berikut rincian utang Perstauan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kepada kompetisi Elite Pro Academy (EPA). Tak tanggung-tanggung, jumlahnya lebih dari Rp2 miliar!
Fakta ini terkuak setelah Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, mengungkapkan utang miliaran rupiah itu lewat unggahan di akun Instagram-nya.
Dalam unggahan tersebut, Akmal Marhali menyebutkan bahwa PSSI masih berutang sebesar Rp2,15 miliar kepada Elite Pro Academy di level U-14, U-16, dan U-18 di musim 2022/2023.
Utang itu disebutnya berasal dari subsidi yang harus diterima oleh klub peserta, gaji untuk match commissioner, gaji untuk volunteer, hingga aspek lainnya.
Mirisnya, utang PSSI tersebut terjadi setelah sponsor utama Elite Pro Academy, Mola TV, telah membayarkan kewajibannya.
![Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. [dok. PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/04/19/23453-erick-thohir-pssi.jpg)
Tak tanggung-tanggung, Mola TV telah memenuhi kewajibannya sebagai sponsor utama, yakni sebesar Rp8 miliar ke PSSI.
Adapun uang sponsor itu dimaksudkan untuk menjalankan roda kompetisi serta keperluan-keperluan lain untuk menunjang berlangsungnya kompetisi di level umur sepak bola Indonesia itu.
Rincian utang PSSI terhadap Elite Pro Academy dirangkum dari informasi Save Our Soccer:
1. Subsidi Klub Peserta
Baca Juga: Mengerikan! Gebrakan Erick Thohir Selama 3 Bulan Jadi Ketum PSSI
Dalam pernyataannya, Akmal Marhali menyebutkan seharusnya setiap klub peserta Elite Pro Academy mendapat subsidi Rp200 juta.
Namun PSSI ternyata baru membayarkan Rp100 juta saja untuk 18 klub peserta, sehingga kekurangannya pun berada di angka Rp1,8 miliar.
2. Honor Match Commissioner
Untuk Match Commissioner, seharusnya ada honor per pertandingan sebesar Rp500 ribu yang kemudian dikalikan total pertandingan di Elite Pro Academy U-14, U-16, dan U-18.
Dari total 230 laga di level U-14, U-16, dan U-18 tersebut, maka honor untuk Match Commissioner berada di angka Rp115 juta.
3. Honor untuk Volunteer